Page 23 - Fikih MI Kelas VI
P. 23

Di dalam ajaran Islam, status halal dan haram merupakan suatu aturan
                      yang sudah jelas berdiri di atas landasan syariat dalam rangka mewujudkan
                      kebaikan  untuk  umat,  menghilangkan  beban  yang  berat,  dan  mempermudah
                      manusia.
                          Pada prinsipnya, syariat Islam adalah menegakkan prinsip menghilangkan
                      mafsadah  (kerusakan)  dan  mendatangkan  maslahat  untuk  segenap  manusia
                      dalam segala aspek kebutuhannya. Dalam ajaran Islam, Allah Swt. menjamin
                      adanya kemudahan-kemudahan sebab Islam diturunkan untuk menjadi solusi
                      bagi umatnya, bukan untuk menjadikan umatnya berada dalam kesulitan.
                          Coba  kalian  perhatikan,  tentunya  makanan  yang  haram  hanya  sedikit
                      dibandingkan makan yang dihalalkan. Dan segala sesuatu yang dilarang tentu-
                      nya ada hikmah tersendiri di balik pelarangannya.
                          Kata halal diambil dari bahasa Arab, yaitu (لالح) yang memiliki arti diper-
                      bolehkan, sedangkan pengertian makanan halal adalah makanan yang diizinkan
                      untuk dikonsumsi menurut Islam. Selain istilah halal, terdapat juga istilah tayib
                      yang sering kita dengar. Tayib memiliki arti baik yang dalam artian memiliki
                      mutu dan kualitas yang baik dan tidak merusak kesehatan. Kita sebagai umat
                      Islam, diharuskan hanya mengonsumsi makanan yang halal dan tayib.
                          Kalian  harus  lebih  bisa  selektif  dalam  memilih  makanan  yang  akan
                      dikonsumsi. Terkadang tanpa diketahui, makanan atau minuman haram bisa saja
                      terkonsumsi oleh kita karena unsur tidak mengetahui. Makanan yang tersebar
                      di masyarakat luas terkadang memiliki kandungan haram. Ciri makanan yang
                      halal dan tayib adalah sebagai berikut.
                      a.  Bermanfaat bagi tubuh.
                      b.  Tidak mengandung penyakit, baik, dan bergizi.
                      c.  Tidak kotor, tidak najis, dan tidak basi.
                      d.  Tidak tercemar dengan barang yang haram dan tidak menjijikkan.
                      e.  Tidak membuat mabuk dan merusak akal.
                      f.  Tidak merusak organ tubuh.
                      g.  Tidak diperoleh dari hasil pencurian, perjudian, perampokan, pemerasan,
                          atau pembajakan.


                      2.  Dalil dan Hukum Makanan Halal


                      Segala  sesuatu  yang  diciptakan  oleh  Allah  Swt.  pasti  memiliki  manfaat  dan
                      tujuan. Segala yang diciptakan oleh Allah Swt. pada dasarnya adalah mubah
                      atau  boleh,  sampai  ada  dalil  yang  menyebutkan  bahwa  hal  tersebut  haram
                      hukumnya. Begitu juga dengan makanan pada dasarnya halal untuk dikonsumsi,
                      kecuali ada dalil yang mengharamkannya.






                                                                    Bab I Makanan Halal dan Haram  5
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28