Page 3 - e-Koran Cakrawala
P. 3
SAMBUNGAN
EDISI 2
3 SEPTEMBER 2021 CAKRAWALA
Kerap Buat Onar, 2 Pengungsi Timur Tengah Dikeroyok Warga di Makassar
MAKASSAR - Dua pengungsi asal Sudan dan Af-
ganistan dikeroyok oleh sejumlah warga di Makassar.
Keduanya dikeroyok lantaran kerap membuat onar
warga sekitar.
Keduanya yakni, AMI (34) Sudan dan AE (48) Af-
ganistan kerap membuat onar di Jalan Muhajirin
Makassar pada Sabtu (25/9/2021). Keduanya kemudi-
an diamankan oleh Rumah Detensi Imigrasi Makassar
(Rudenim).
“Kedua pengungsi tersebut diamankan dari loka-
si yang berbeda. Mereka para pengungsi yang ber-
mukim di Indonesia, sudah seharusnya menghargai
adat istiadat serta hukum yang berlaku di Indonesia,”
kata Kepala Rudenim Makassar, Alimuddin, melalui
keterangan persnya, Minggu (26/9).
“Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya telah me-
merintahkan petugas untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut, dan untuk sementara waktu mereka di-
tempatkan di Rudenim,” jelasnya.
Selain AMI, satu pengungsi juga dikeroyok oleh
orang tak dikenal. Ia dipukul lantaran mengamuk di-
tempat pengungsian miliknya.
“Pengungsi asal Afganistan AE (48) diamankan di
wismanya, setelah dipukul oleh beberapa orang tidak
dikenal, penyebabnya yang tersebut terlebih dahulu
memukul pengelola penampungan,” ujar Alimuddin.
“Sebelum diamankan, AE dan AMI dibawa ke ru-
mah sakit oleh petugas rudenim untuk dilakukan pe-
meriksaan kesehatan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Keimigrasian Dodi
Karnida mengapresiasi gerak cepat Kepala Rudenim
dan staf mengatasi permasalahan pengungsi. selain
itu, penanganan pengungsi selama ini dilaksanakan
dengan kerjasama dengan pihak UNHCR, IOM, Ke-
polisian, Pemda setempat juga pengelola penam-
pungan. “Kerjasama antar pemangku kepentingan
diharapkan dapat menangani berbagai persoalan
pengungsi, salah satunya permasalahan singgungan
antara para pengungsi dengan penduduk setempat,”
Kerap Buat Onar, 2 Pengungsi Timur Tengah Dikeroyok Warga di Makassar (dok istimewa) kata Dodi.(dct)
Gempa M 5,7 Guncang Filipina, MAFIA..........Sambungan Hal 3 dak punya kepentingan di pasar. Hanya saja, Masih menurut Wali Kota, penataan pasar di
Wali Kota mengatakan, sejauh ini dirinya ti- uang itu,” ujarnya.
Berpotensi Adanya Gempa Susulan” Tercatat, sudah empat kali pedagang menggelar orang nomor di Pemkot Ternate itu tidak men- Ternate memang membutuhkan waktu yang
jelaskan secara detail maksud dari kepentingan
cukup, sehingga pedagang diminta untuk tetap
aksi di kantor Wali Kota. Pada aksi yang empatlah yang ia sampaikan. “Saya berikan waktu untuk bersabar untuk berjualan di dalam gedung pas-
Wali Kota bernisiatif menemui pedagang. Semen- diperbaiki. Ini ibarat pohon yang pangkas dari ar. Untuk membenahi pasar, butuh kerja sama
Gempa berkekuatan Magnitudo (M) 5,7 tara aksi sebelumnya, yang menemui pedagang daun hingga akarnya. Dalam waktu dekat aka antara Pemkot dan pedagang. Jika pedagang ti-
melanda selatan ibukota Filipina, Manila. Gem- adalah staf khusus dan Wakil Wali Kota. Karena nada evaluasi secara menyeluruh di Disperind- dak taat, maka Pemkot akan alami kesulitan.
pa terjadi pada kedalaman 74 km (46 mil). ditemui Wali Kota, para pedagang akhirnya men- ag,” tegasnya. Tauhid mengakui bahwa kondisi di Pasar Hi-
Dilansir Reuters, Senin (27/9) gempa dik- yampaikan semua fakta yang mereka alami di Tauhid juga meminta oknum ASN pemeras gienis sudah tidak seperti dulu, di mana seka-
pasar, akibat ulah busuk oknum ASN.
abarkan oleh Institut Vulkanologi dan Seis- agar segera mengembalikan uang tersebut ped- rang sudah tampak tak terurus. Ia berjanji men-
mologi Filipina (Phivolcs). Gempa susulan Menanggapi keluhan pedagang, Wali Kota agang. Setelah dikembalikan, pemeras juga gakomidir seluruh tuntutas pedagang, termasuk
diperkirakan akan terjadi. Selain gempa susu- Tauhid Soleman menegaskan, ia akan mencari akan mempertanggungjawabkan perbuatan untuk menata kembali pasar tersebut. Para ped-
lan, diperkirakan terdapat kerusakan di beber- tahu siapa oknum ASN pemeras pedagang terse- tidak terpujinya itu. Lanjutnya, memang dari agang juga diminta supaya mentaati segala ke-
apa daerah imbas dari gempa tersebut. but. Setelah diketahui siapa pelakunya, menurut dulu pemeras di pasar sudah terjadi. “Tapi jan- bijakan yang dikeluarkan pemerintah. Dengan
gan coba-coba dengan saya. Pedagang harus
Pusat gempa berada di provinsi Occidental Tauhid, akan dievaluasi dan dipindahkan ke in- minta pertanggungjawaban mereka yang ambil demikian, kondisi pasar akan dipandang pantas
stansi lain, bahkan akan dipecat.
sebagai tempat jual beli. (tim/rii)
Mindoro, yang dirasakan hingga Manila.
Negara ini diketahi berada di Cincin Api Pas-
ifik yang aktif secara geologis. Serta sering men-
galami gempa, terutama pada wilayah bagian POLITIK..........Sambungan Hal 3 Dorang (mereka penjual ikan) masih berjualan menuturkan, dalam skem Pemkot, yang dip-
selatan. di depan jalan,” ungkap Nur, salah satu peda- indahkan ke dalam gedung adalah pedagang
gang Bawang, Rica dan Tomat (Barito).
Barito dan sayuran, bukan penjual ikan bakar.
Penduduk di Manila dikabarkan terbangun trian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate Ia juga membantah bahwa tidak ada kontrak
dan merasakan gempa ini. Belum diketahui ter- pilih kasih. Nur dan pedagang lainnya menyarankan kerja sama antar Disperindag dan penjual ba-
kait ada tidaknya laporan terkait korban akibat Pemkot agar memindahkan seluruh pedagang kar. “Tempat di pasar ini sangat terbatas, jadi
gempa M 5.7.(dwia/dwia) “Semenjak kami dipindahkan beberapa hari untuk berjualan di dalam gedung pasar. Jika
lalu oleh pihak Disperindag, ternyata pengun- masih ada sebagian pedagang berjualan di luar, penjual ikan bakar dan kue masih dibiarkan
jung berkurang dan jualan kami tidak laku. Dis- maka pembeli sudah tidak akan ke dalam, kare- berjualan di luar. Kalau sudah tempat, baru-
perindag pilih kasih, yang jualan ikan bakar dan na sudah membeli keperluan mereka di luar. lah kita masukkan mereka ke delam gedung,”
beberapa pedagang lainnya tidak dipindahkan. Kepala Dinas Perindag Ternate, Hasyim Yusuf jelasnya. (ano/kov)
KORUPSI.........Sambungan Hal 3 ke Inspektorat, karena hingga kini tidak
mengindahkan rekomendasi mereka. Di-
rinya menyarankan DPRD agar menjaga
tersebut. Betapa tidak, di tengah pen- marwah dan kewibawaan, di mana dalam gan alasan kemanusian. “Dulu itu kami jual- Jatiland Mall dipindahkan karena menggang-
demi Covid-19 pada 2020, di mana semua konteks tersebut, wakil rakyat harus proak- DIGUSUR..........Sambungan Hal 3 an hingga jam 9 malam juga tidak ditertibkan. gu aktivitas jalan. Lokasi itu, kata dia, dise-
orang diharuskan beraktivitas di rumah, tif mempertanyakan pelaksanaan rekomen- Tapi sekarang kenapa sudah tidak bisa dan diakan untuk pedagang kuliner, bukan Barito.
termasuk aparatur sipil negara (ASN) dasi mereka. Pasrah, para pedagang bahkan mengungkit kenapa gusur lokasi kami. Kalau sudah digu- Pedagang Barito rencananya akan dipindah-
Pemprov Malut, justru ada alokasi dana “Sebagai akademisi, kami melihat ma- kebijaksanaan mantan Wali Kota almarhum sur, kami harus jualan di mana. Kami juga cari kan di bangunan Pasar Bahari Berkesan 3.
makan minum sebesar Rp 10 miliar di Biro salah ini sangat tidak masuk akal. Yang Burhan Abdurahman. Tiga tahun lalu keti- makan seperti pemerintah. Kalau kami ada lo- “Dalam waktu dekat akan kami siapkan
kasi jualan, tidak masalah. Sekarang kami ha-
Umum telah direalisasikan Rp 9,9 miliar dilakukan Biro Umum Pemprov Malut be- ka Pemkot berencana menertibkan kawasan rus bagaimana,” keluh sejumlah pedagang. tempat jualan mereka. Kami akan koordi-
nasikan dulu dengan Kepala Dinas Perindag.
lebih. nar-benar memalukan. Karena semua orang belakang Jatiland Mall, pedagang berbon- Kepala Bidang Penataan Pasar dan Penga- Saat kami tertibkan, kami lakukan dengan
dong-bondong menemui almarhum Burhan.
“Semua beraktivitas di rumah mas- tahu bahwa anggaran dengan nomenklatur Setelah menerima kelurahan pedagang, man- wasan Dinas Pasar Kota Ternate, Suriyawan cara yang manusiawi. Kami tidak kasar terh-
ing-masing, lalu kenapa anggaran Rp 10 pengadaan makanan dan minum itu terpa- tan Wali Kota menghentikan penertiban den- Soleman menuturkan, pedagang di belakang adap mereka,” katanya mengakhiri. (udi/rii)
miliar hampir dihabiskan. Pertanyaann- kai saat pegawai diperintahkan bekerja dari
ya, pengadaan makan minum itu untuk rumah, lalu anggaran sebesar itu membeli
siapa. Apakah ada ASN yang tidak taat makanan dan minuman apa dan siapa saja didikan. Terkait sikap para guru yang tidak ikut Rektor harus bicara menyangkut tragedi pendi-
anjuran pemerintah pada 2020 itu. Tidak yang diberi makan,” tuturnya mempertaya- GURU..........Sambungan Hal 3 divaksin, kata Dade, wilayah tersebut menja- dikan di Morotai itu. Kalau begini kondisinya,
hanya anggaran makan minum, justru kan. di hak seriap warga negara, tidak ada paksaan alasan kampus untuk melakukan pengabdiam
ada pula operasional BBM Rp 1 miliar leb- Atas dasar itu, Abdul Kadir Bubu men- paten Pulau Morotai itu tidak masuk akal. di dalamnya. “Kalau Bupati pindahkan 60 terhadap masyarakat, itu omong kosong. PGRI
ih juga sulit dipertanggungjawabkan Biro yarankan Gubernur Abdul Gani Kasuba guru dengan alasan untuk belajar aturan, per- juga harus bersikap,†saran-nya tegas.
Umum. Masalah seperti ini tidak bisa dib- agar memberhentikan Kepala Biro Umum “Ini keputusan paling konyol. Karena guru tanyaannya: mereka mau belajar aturan apa
iarkan. Harus diusut tuntas,” ujar Abdul Pemprov, Safrudin Wua dari jabatannya. yang dipindahkan itu pasti berpengaruh pada di Satpol PP. ini keputusan yang tidak masuk Selain itu, Dade juga mempertanyakan fung-
Kadir Bubu menegaskan. Jika tidak, Gubernur akan dicurigai publik pendidikan di Morotai. Satu saja guru SD yang akal,†ujarnya. si pengawasan DPRD Provinsi, lebih khusus
dipindahkan pasti berpengaruh, apalagi ini 60
komisi yang membidangi pendidikan. Dirin-
Ia juga menyesalkan sikap DPRD Maluku Utara, bahkan bukan tidak mun- guru, tentu sangat berdampak pada dunia pen- Ia juga menyesalkan sikap diam para Rektor ya meminta wakil rakyat untuk ambil sikap
Provinsi yang santai-santai saja, meski ba- gkin menjadi korban dalam keadaan seperti didikan di Morotai,” tegas Dade, sapaan akrab di Maluku Utara. Dipindahkannya 60 guru ke dan setidaknya membawa masalah mutase 60
tas waktu toleransi untuk Biro Umum un- itu. Abdul Kadir Bubu. Satpol PP itu merupakan tragedi terbesar yang guru tersebut ke Kementerian Dalam Negeri
tuk menyerahkan bukti-bukti pendukung Abdul Kadir Bubu menambahkan, mas- pernah ada di Maluku Utara. Dengan demiki- (Kemendagri). “Ini masalah serius, jangan
atas penggunaan anggaran makan mi- yarakat sepertinya tidak lagi berharap kepada Ketua Dewan Pembina Komunitas Jarod Ma- an, tidak ada alasan jika para Rektor di Maluku dianggap remeh. Kalau Presiden komitmen
num dan operasional BBM telah berakhir. DPRD dan Inspektorat Malut untuk menyele- luku Utara itu mendesak Benny agar segera Utara memilih sikap diam membisu. “Ada dengan pendidikan, orang seperti ini harus
Meskipun begitu, Abdul Kadir Bubu men- saikan masalah di Biro Umum tersebut. Sebab, mengembalikan 60 guru tersebut ke sekolah apa sehingga seluruh Rektor tidak bicara. Para diberhentikan,†tutupnya. (ano/rii)
gapresiasi tim Pansus DPRD yang mere- sejauh ini Inspektorat hanya fokus menun- masing-masing untuk beraktivitas sebagai pen-
komendasikan Inspektorat Provinsi untuk taskan masalah masa lalu. “Inspektorat just-
melakukan audit dengan tujuan tertentu ru mengabaikan masalah besar yang sudah pun diakui ada ragam perspektif, bahkan berjuta Mulai kasus korupsi yang tak pernah usai, kasus
atas dugaan penyalahgunaan anggaran di muncul di depan mata. Oleh karena itu, saya PEJABAT..........Sambungan Hal 3
Biro Umum itu. mengajak masyarakat untuk mengindentifi- batasan dan definisi soal kekuasaan itu. Maka, ketidak-mampuan mengelola kuasa yang dipegan-
Sayangnya, rekomendasi Pansus DPRD kasi permasalahan di Pemprov Malut untuk dalam kitar kekuasaan, harusnya hadir kesantunan gnya, kasus rusaknya sistem ekologis dan ruang
belum digubris Inspektorat Provinsi. Seh- dibawa ke ranah hukum. Da, jalan satu-sat- ya gubernur dalam tugasnya yang sehari itu, dan nilai-nilai kesadaran yang menjadi koridor hidup, kasus ketidak-beresan atas kinerja.
ingga itu, Abdul Kadir Bubu menyarank- unya yang bisa kita harapkan adalah kehad- disebabkan karena sang gubernur harus mencuci untuk memberi cahaya bagi rimba kekuasaan itu.. Sementara itu, ada pagar yang dibuat, di mana
an DPRD Provinsi mempertanyakan iran KPK,”tutupnya. ( udi/kov) bajunya yang cuman sepotong, sembari seharian Dengan koridor yang jelas, seorang pejabat akan untuk menemui sang pejabat acapkali begitu su-
menunggu baju itu kering. Akhirnya, kelalaian gu- tahu apa artinya amanat yang dipegangnya se- lit. Didramatisir dan diproteksi sedemikian rupa,
bernur dapat dimaklumi Khalifah.” bagai pelayan masyarakat. Di sana, akan muncul seolah-olah sang pejabat tengah bekerja serius
Pemimpin dapat dilihat dalam dua perspektif. tanggungjawab, kesadaran, dan nilai-nilai luhur agar tidak diganggu siapa-siapa. Sang pejabat pun
PERSITER.......Sambungan Hal 3 lalu. Persiter A lalu dibentuk. Diurus oleh mere- Pemimpin yang lahir dari otoritatif yang dimiliki dari tugas yang diembannya. Bukan sebaliknya, begitu jauh untuk dijamah (untouchable). Di ma-
ka yang pro-Tauhid. Gesekan terjadi. Persiter A
melalaikan amanat dan tugas yang dipercayakan, na-mana kita kemudian menyaksikan sang peja-
dan pemimpin alokatif yang disokong jabatan se-
dan B berjalan sendiri. Entah karena alasan apa, bagai pelayan untuk masyarakat yang dipimpinnya. sembari mengabaikan kepentingan masyarakat. bat melakukan akrobatik atas kuasanya. Ternyata,
Dari dua klub kota Milan itu kita bela- Tauhid bersedia menjadi ketua umum untuk bukan pejabat yang diagungkan, tapi justru watak
jar, perbedaan pendapat di dalam klub dapat kedua klub, dan koleganya di birokrat Rizal Mar- Jabatan bukanlah harga mati. Kepemimpinan sejat- Gambaran narasi pendek mengenai kepemi- penguasa.
membuat perpecahan. Perpecahan itu, kala saoly yang santer diketahui adalah pendukung- inya memberi cahaya. Namun, usai menjabat, caha- mpinan Khalifah Umar Ibn Khattab, RA di atas,
itu, barangkali dianggap sebagai tingkah nya sejak lama ditunjuk sebagai Manajer, juga ya tak lagi terlihat. Pejabat bagai roda, kerap di atas menjadi cerminan bagi siapa saja yang merasa Setiap lima tahun sekali masyarakat mati-matian
kekanak-kanakan warga ‘Milano’. Sebab sepak- untuk dua klub. Memang aneh. dan juga di bawah. Jabatan tak dibawa sampai mati. diri sebagai pejabat (baik dalam ranah publik memilih pejabat di daerah yang diharapkan dapat
Sebagai pelayan, tak heran fasilitas mengalir de-
bola itu menyatukan, bukan menjadi medium Manajerial sepakbola jauh dari kata layak jika ras untuk menunjang jabatannya demi kepentin- maupun domestik). Ada pantulan keteladanan, mengayomi dan bekerja untuk kesejahteraan mas-
perpecahan. Namun tarikan sejarah akhirn- diserahkan ke Tauhid atau koleganya itu. Terus, kebersahajaan, erudisi, kontrol, dan kesantunan yarakat, memajukan pembangunan ekonomi dan
ya membuat dua klub kota Milan sama-sama apa jadinya jika dua klub itu sekaligus diurus gan rakyat. Karenanya, tanpa rakyat, pejabat bagai yang memberi bekas bagi mereka yang dipimpin. kesehatan. Dan, hampir pasti lima tahun secara
besar dan berkembang sampai dikenal hingga oleh mereka? Ada yang berkilah, karena SDM lagu sunyi di malam buta. Sementara pemimpin Dengan kuasa, bisa membuat seseorang terpelant- periodik, masyarakat selalu diindoktrinasi den-
kini. yang melimpah sehingga klub harus dibagi dua. otoritatif tak butuh fasilitas, aura kepemimpinan- ing pada fanatisme, terlena pada kesombongan, gan janji stempel dan bualan visi-misi sang calon
nya memberi pijar. Pemimpin menurut K.H. Agus
Lalu, bagaimana jika perpecahan itu terja- Padahal Persiter B sudah lama dibentuk, bahkan Salim, adalah jalan menderita. Seorang pemimpin terperangkap pada kepongahan, terpenjara pada ‘pejabat. Namun selalu berbuah tragis. Sang pe-
sifat takabur dan terbenam pada dimensi tidak jabat yang dipilih terbuka kedoknya, terbongkar
di di Maluku Utara? Seperti di Persiter Ter- telah ikut dan memenangkan turnamen terlebih lebih didasarkan pada sumber daya otoritatif yang tahu diri. Banyak contoh konkrit, betapa dengan identitasnya. Ternyata hanyalah pemimpin simu-
nate saat ini. Berlaga di Pra Musim Liga III dulu. Ironisnya, entah dari manajemen klub atau dimiliki, sementara pejabat lebih bersandar pada segenggam kekuasaan, antara sesama tidak lagi di- lasi. Kuasa membentuknya menjadi manipulator
yang memperebutkan Piala Gubernur Maluku pihak Tauhid sendiri tak rela memberi maupun sumber daya alokatif. Tulisan ini hendak memberi anggap. Betapa dengan kekuasaan, harga diri ses- atas kuasanya. Berharap pada keteladanan, sama
Utara, ada dua Persiter yang ikut berlaga yaitu mengambil klub juara ini. Lambat laun, terben- batasan antara pejabat dan pemimpin. eorang dipatok pada nilai untung rugi. Pertanyaan halnya bagai punguk merindukan bulan. Kita kri-
Persiter A dan Persiter B. Klub ini memiliki ket- tuklah satu Persiter lagi. muncul, untuk apa kekuasaan itu? Apa manfaatn- sis keteladanan dan kepemimpinan.
ua umum yang sama, yaitu Wali Kota Ternate Persiter bukan hanya milik masyarakat Ter- Mestinya rakyat dan pejabat ibarat rantai. Terkait ya bagi mereka yang lemah dan tak punya kuasa?
M Tauhid Soleman. Akan tetapi, belakangan nate. Julukannya sebagai Laskar Kie Raha telah dan saling membutuhkan. Pejabat dan rakyat yang Pada mereka yang punya kuasa, sekecil apapun
hanya Persiter A yang menjadi andalan Wali ada sejak awal adidayanya hingga ke Liga Utama kokoh menjadi cerminan kuatnya akar demokra- Kuasa, dapat melontarkan seseorang yang awal- kuasa itu, di sana ada setitik harapan bagi mer-
si. Sebaliknya, salah satu pilar yang lebih kuat,
Kota. Bahkan terbersit kabar, hanya Persiter A Indonesia bertahun-tahun silam. Ia adalah ke- demokrasi kian lemah, karena tak ada kontrol. nya tak punya apa-apa, lalu berubah menjadi eka yang tak punya kuasa untuk diperjuangkan,
yang didanai. Sedang Persiter B cukup berun- banggan publik Maluku Utara. Publik tentu tak tinggi hati, angkuh dan bergaya bak Fir’aun. diselamatkan, didayagunakan. Kuatkan mereka
tung bisa berlaga hingga ke Bacan, Halmahera ingin klub kebanggan mereka terpecah hanya Di antara pejabat dan rakyat, di tengahnya berdi- Kuasa yang kita saksikan dan rasakan hari ini, agar tangis dan gelisah tak berubah menjadi ama-
Selatan, berkat bantuan dari Koni Kota Ternate karena beda politik. Berbeda dengan duo ‘Mila- ri kontrol. Sebuah kontrol butuh kejernihan, kede- adalah kuasa pabrikasi. Kuasa yang dipoles dengan rah. Kepada yang punya kuasa, bekerjalah den-
dan beberapa donatur lain. no, pecahnya klub Persiter menjadi dua adalah wasaan dan ada setitik pengetahuan agar tidak manis madu, janji yang tak terwujud dan perilaku gan kesungguhan hati untuk mereka yang lemah,
absurditas dengan kesalehan simbolik yang dib- agar wajah mereka tengadah ke atas dengan penuh
Tarikan perpecahan hingga Persiter menja- karena minimnya rasa persatuan dari manaje- menjadi bola liar dari salah satu yang punya kua- uat-buat, direkayasa. Sebuah simulkara. senyum. Jangan lagi mereka yang lemah menja-
di A dan B adalah karena politik. Hal ini sudah men kedua klub. Padahal sepakbola harusnya sa atau dominasi. Kontrol amat diperlukan untuk di obyek manipulasi dan menggerus hak-haknya.
menjadi rahasia umum. Ada beberapa nama menyatukan. Seperti Marco Materazzi dan Rui mereduksi hadirnya watak diktator, sebagaima- Pada kekuasaan, kita menyaksikan sebagian pe- Untuk mereka yang punya kuasa, bekerjalah agar
di Persiter B merupakan mereka yang kontra Costa yang berangkulan dalam Derby della Ma- na penegasan tesis Lord Acton, bahwa kekuasaan jabat hari ini berlaku tak sepantasnya. Dihadapan yang lemah bangga dengan nilai kemanusiaan
cenderung korup. Kekuasaan itu, tidak saja mi-
Tauhid saat perhelatan Pilwako Ternate 2020 doninna, 13 April 2005 silam.(*) lik pejabat. Rakyat juga punya kekuasaan. Walau masyarakat, mereka berlaku tanpa cela. Di be- mereka. Jadilah pemimpin, bukan penguasa.[]
lakangnya berderet persoalan- persoalan minor.