Page 125 - PROFIL DINKES 2021 VALIDASI
P. 125
114
Kabupaten/kota sehat yang memenuhi kriteria akan diberikan Penghargaan
Kabupaten/Kota Sehat (Swasti Saba) dalam periode dua tahun sekali. Seleksi penghargaan
ini dilakukan oleh Gubernur yang pelaksanaannya dilakukan oleh Tim Pembina Provinsi.
Penilaian Kabupaten/kota sehat dapat dievaluasi oleh Tim Pembina pusat, sesuai dengan
perkembangan penyelenggaraan Kabupaten/kota sehat. Penghargaan ini terdiri dari 3
kategori, yaitu penghargaan Padapa diberikan kepada kabupaten/kota untuk taraf
pemantapan, Wiwerda untuk taraf pembinaan, dan Wistara untuk taraf pengembangan.
Hingga tahun 2021, Kabupaten Kubu Raya belum dapat melaksanakan
penyelenggaraan penerapan tatatan Kabupaten Sehat di karenakan masalah yang dihadapi
dalam pelaksanaan kegiatan KKS diantaranya (1) indikator perlu di update mengikuti
perkembangan dalam pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat, (2) belum optimalnya koordinasi
Lintas Sektor/Lembaga terkait dalam merespon kerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk
mewujudkan Kabupaten Sehat, (3) belum optimalnya sosialisasi dan komitmen pemerintah
daerah dalam pengambilan keputusan akibat seringnya mutasi kepegawaian di daerah, (4)
belum optimalnya fungsi tim pembina, baik di pusat, provinsi maupun kabupaten, serta (5)
masih kurangnya advokasi kegiatan Kabupaten Sehat di provinsi. Upaya yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah mengembangkan jejaring dengan lintas
sektor dan lintas program yang terkait dengan penyelenggaraan Kabupaten Sehat.
7.9. PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS
Definisi limbah medis adalah semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan medis
dalam bentuk padat, cair, dan gas. Limbah medis padat adalah limbah padat yang terdiri
dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitoksis,
limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan, dan limbah dengan
kandungan logam berat tinggi. Limbah cair adalah semua buangan air termasuk tinja yang
kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radiaktif yang
berbahaya bagi kesehatan. Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang
berasal dari kegiatan pembakaran seperti insinerator, dapur, perlengkapan generator,
anestesi, dan pembuatan obat sitotoksik.
Pengelolaan limbah medis berbeda dengan limbah domestik atau limbah rumah
tangga. Penempatan limbah medis dilakukan pada wadah yang sesuai dengan karakteristik
bahan kimia, radioaktif, dan volumenya. Limbah medis yang telah terkumpul tidak
diperbolehkan untuk langsung dibuang ke tempat pembuangan limbah domestik tetapi harus
melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Untuk limbah medis yang berbentuk gas
dilengkapi alat pereduksi emisi gas dan debu pada proses pembuangannya. Selain itu perlu
dilakukan pula upaya minimalisasi limbah yaitu dengan mengurangi jumlah limbah yang
dihasilkan dengan cara mengurangi bahan (reduce), menggunakan kembali (reuse), dan