Page 63 - PROFIL DINKES 2021 VALIDASI
P. 63
52
5.2. KESEHATAN ANAK
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan
Anak menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi sehingga perlu
dilakukan upaya kesehatan anak secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Upaya kesehatan anak dilakukan sejak janin dalam kandungan hingga anak berusia 18
(delapan belas) tahun. Salah satu tujuan upaya kesehatan anak adalah menjamin
kelangsungan hidup anak melalui upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir, bayi
dan balita.
Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Kubu Raya dalam 5 tahun terakhir
cenderung menurun meskipun tidak terlalu signifikan dan meningkat kembali di tahun 2021.
Hasil pencapaian indikator Angka Kematian Bayi (AKB) tahun 2021 sebesar 4,83 per 1.000
kelahiran hidup (54 kasus/absolut) lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2020 sebesar 2,86
per 1.000 kelahiran hidup (32 kasus/absolut). Sementara target yang ditetapkan secara
Nasional sebesar 16 per 1.000 kelahiran hidup. Berdasarkan data yang dilaporkan Bidang
Kesehatan Masyarakat Seksi Kesehatan Keluarga tahun 2021, dari 55 kematian balita, 54
diantaranya terjadi pada masa neonatus (Gambar 5.12). Dari seluruh kematian neonatus
sebanyak (47) kematian terjadi pada usia 0-28 hari, (7) kematian terjadi pada usia 29 hari-11
bulan. Sementara (1) kematian terjadi pada usia 12-59 bulan.
Pada tahun 2021, penyebab kematian neonatal (0-28 hari) terbanyak adalah
kondisi berat badan lahir rendah (BBLR) dengan (26) kematian. disusul dengan penyebab
lainnya seperti asfiksia, infeksi, kelainan bawaan,
Gambar 5. 12. Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kubu Raya Tahun 2014-2021
Sumber Data: Seksi Kesehatan Keluarga, 2021