Page 34 - Artikel 15 Gabung Jadi Ebook
P. 34
Orang Jepang salah satu negara yang sangat mengagumkan di bidang melatih kesabaran ketika
mengantre, budaya antrenya luar biasa.
Mengapa orang Jepang begitu tergila-gila pada antrean yang rapi atau teratur? Sikap disiplin
sudah diajarkan sejak dini. Antrean adalah salah satu nilai yang ditanamkan di Sekolah Dasar.
Menurut salah seorang pengajar di Jepang, dari antrean akan dapat pelajaran yang nantinya akan
mempengaruhi nilai-nilai positif lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Jika mereka ingin berada
pada antrean terdepan, mereka harus datang lebih awal dan berangkat lebih cepat.
Bagaimana dengan budaya mengantre di Indonesia? Masih banyak penduduk Indonesia malas
antre karena ketidaksabarannya. Sehingga mereka sering menyerobot pada antrean. Mereka
malas berdiri berlama-lama dan selalu ingin terdepan walaupun datang terlambat. Namun ini
tidak seluruh rakyat Indonesia tidak disiplin dengan antrean. Masih banyak, rakyat Indonesia
yang disiplin, tingkat kesabaran tinggi, dan menghargai orang lain.
Saya ingin menulis artikel ini dengan tema antre karena merupakan pengalaman saya yang
terjadi kemarin. Tanggal 16 Juni 2020, kami mendapatkan surat pemberitahuan dari PLN,
sebenarnya bukan surat itu berupa struk, bahwa listrik kami akan diputus karena belum bayar
rekening atau tagihan, lho kok sudah ada SP, bukannya terakhir bayar rekening itu tanggal 20
Juni 2020. Biasanya kami selalu bayar di bawah tanggal 10. Mungkin bulan ini terlalu nyaman
dengan WFH dan mungkin pula faktor U, kami lupa belum membayar rekening listrik, rekening
air, dan internet.
Setelah menerima surat tersebut, saya bergegas ke mini market depan rumahku persis. Samping
mini market itu tepat berada di depan rumah saya. Saya membuka pintu masuk mini market,
terlihat ada beberapa orang sedang antre di kasir. Saya berdiri di belakang antrean dengan jarak
1,5 m. Karena saya tidak akan belanja keperluan, saya langsung masuk di antrean kasir.
Tidak lama setelah saya berdiri, masuk seorang wanita dengan berpakaian lengkap memakai
masker dan kaca mata. Dia langsung belanja, mengambil beberapa mie instan dan ikan kaleng.
Saya hanya sempat memperhatikan saja. Pikir saya, saya harus memberikan kesempatan pada dia
untuk lebih dulu bayar di kasir karena belanjaannya sedikit sedangkan saya di belakang saja
menunggu karena di samping rumah saya dekat, juga memerlukan waktu yang lama untuk

