Page 33 - Artikel 15 Gabung Jadi Ebook
P. 33

Segala administrasi sudah kusiapkan tinggal mental yang perlu stabil. Kucoba tenang karena

               admisnistrasi sudah ok, setelah salat Isya aku tidur. Sepanjang malam kantukku tidak datang, aku
               tidak bisa memejamkan mata walau satu detik. Wah sepertinya aku demam panggung. Karena

               sudah lewat jam 11.00 malam aku tak bisa tidur juga, Aku pindah ke kamar ibu dan bapakku
               supaya tenang aku ditidur di tengah ibu dan bapak, tapi alhamdulillah sampai subuh menjelang

               kantukku tidak datang. Malam itu benar-benar malam yang sangat panjang, malam yang tiada
               berujung membuat aku resah dan gelisah.


               Esok hari tiba saatnya aku tampil, aku didampingi guru pamong dan kedua temanku Saleha

               Amalia dan Imas Hodijah. Karena persiapan sudah matang, aku mengajar dengan lancar

               Alhamdulillah walau disertai jiwa yang masih penuh kekhawatiran sepanjang aku tampil di
               depan kelas. Sepertinya aku mengajar kaku seperti robot walau materi pembelajaran

               tersampaikan dengan baik.


               Setelah selesai 2 jam pelajaran, tampil di depan kelas, 2 jam seperti setengah hari. Hatiku tenang
               tidak ada lagi resah, gelisah, dan ketakutan. Setelah pengalaman pertamaku itu, mengajar

               alhamdulillah lancar…lancar saja.







               Nurlaeli Mutamariah#Hari ke-8#Tulisan ke-14#menujuWAGmengedukasi#17062020

                   14.  Antre, Etika untuk Menghargai Orang lain

               Menurut KBBI Edisi V, antre adalah berdiri berderet-deret ke belakang menunggu untuk

               mendapatkan giliran (membeli karcis, ransum, membeli bensin, dan sebagainya). Budaya antre

               itu upaya melatih diri menjaga kesabaran, cara mengelola waktu dengan baik, dan menghargai
               hak orang lain.


               Orang Jepang sangat terkenal dengan budaya antre. Mereka mengantre dengan barisan rapi dan

               teratur. Mengapa orang Jepang yang sama-sama berada di Asia dengan Indonesia, suka sekali
               antre? Karena mereka sejak usia dini sudah diperkenalkan dengan kesabaran ketika mengantre.
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37