Page 5 - ilovepdf_merged Baru (3)
P. 5

Parlementer
               1. Presiden/raja/ratu berfungsi sebagai kepala negara, sementara perdana menteri berfungsi
                  sebagai kepala pemerintahan.
               2. Perdana menteri memimpin para menteri dalam menjalankan tugas pemerintahan.
               3. Perdana menteri dan kebinetnya bertanggung jawab kepada parlemen.
               4. Parlemen bisa membubarkan pemerintahan dengan mengajukan mosi tidak percaya.
               5.  Pemerintah  melalui  kepala  negara  juga  dapat  membubarkan  parlemen  dengan  dasar
                  parlemen tidak lagi mencerminkan aspirasi rakyat.

                       Sedangkan,  dalam  sistem  parlementer,  presiden/raja/ratu  berfungsi  sebagai  kepala
               negara,  sementara  perdana  menteri  berfungsi  sebagai  kepala  pemerintahan.  Perdana
               menteri memimpin para menteri dalam menjalankan tugas pemerintahan. Perdana menteri
               dan kebinetnya bertanggung jawab kepada parlemen.
                       Dalam  sistem  parlementer,  parlemen  bisa  membubarkan  pemerintahan  dengan
               mengajukan mosi tidak percaya. Sebaliknya, pemerintah melalui kepala negara juga dapat
               membubarkan parlemen dengan dasar parlemen tidak lagi mencerminkan aspirasi rakyat.
                       Dalam sejarahnya, Negara Indonesia pertama kali menganut sistem presidensil. Presiden
               berfungsi sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Hal ini sebagaimana tertuang
               dalam pasal 4 ayat 1 Undang- undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI
               Tahun  1945)  sebelum  amandemen,  Presiden  Republik  Indonesia  memegang  kekuasaan
               pemerintahan menurut Undang-udang Dasar.
                        Kemudian,  mengalami  perubahan  mulai  masa  Republik  Indonesia  Serikat  (RIS)  27
               Desember  1949  sampai  dikeluarkannya  Dekrit  Presiden  pada  5  Juli  1959.  Dalam  rentang
               waktu itu, sistem pemerintahan berubah menjadi parlementer. Hal ini tertuang dalam pasal
               69 ayat 1 Konstitusi RIS 1949, presiden adalah kepala negara. Sebelumnya, pada pasal 74 ayat
               2 disebutkan, presiden mengangkat seorang perdana menteri dan menteri-menteri lainnya.
               Artinya, kepala pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri.
                        Namun, seiring perjalanannya, sistem parlementer menimbulkan ketidakstabilan politik.
               Hal ini ditandai dengan sering bergantinya kabinet. Kalian bisa bayangkan dalam kurun waktu
               itu  terjadi  delapan  kali  pergantian  kabinet.  Kemudian,  pada  5  Juli  1959,  keluarlah  Dekrit
               Presiden. Dengan keluarnya Dekrit Presiden, maka sistem pemerintahan Negara Indonesia
               kembali menganut sistem presidensil.
                        Nah  bagaimana  dengan  sekarang?  Apakah  sistem  pemerintahan  Indonesia  masih
               menganut  presidensil?  Jika  kita  cermati,  Negara  Indonesia  tidak  sepenuhnya  menganut
               sistem presidensil, sebagaimana Amerika Serikat. Ada beberapa penyesuaian yang dilakukan.
               Ada sisi parlementer yang diadaptasi.
                        Menurut Syamsul Bachri, dalam Jurnal Konsep Pemerintahan Indonesia Menurut UUD
               NRI Tahun 1945 yang dikutip oleh Daniel Susilo, istilah yang sering digunakan adalah sistem
               presidensil  konstitusional.  Menurutnya, sistem presidensil konstitusional adalah kekuasaan
               pemerintahan presiden diatur dalam Undang-Undang Dasar, baik dalam kapasitasnya sebagai
               kepala pemerintahan maupun sebagai kepala negara.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10