Page 7 - ilovepdf_merged Baru (3)
P. 7
3. Kepala pemerintahan adalah sekaligus kepala negara atau sebaliknya kepala negara adalah
kepala pemerintahan;
4. Presiden mengangkat para menteri sebagai pembantu atau sebagai bawahan yang
bertanggung jawab kepadanya;
5. Anggota parlemen tidak boleh menduduki jabatan eksekutif dan demikian pula sebaliknya;
6. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen;
7. Jika dalam sistem parlementer berlaku prinsip supremasi parlemen, maka dalam sistem
presidensil berlaku supremasi konstitusi. Karena itu, pemerintahan eksekutif bertanggung
jawab kepada konstitusi;
8. Eksekutif bertanggung jawab langsung kepada rakyat yang berdaulat;
9. Kekuasaan tersebar secara tidak terpusat seperti dalam sistem parlementer yang terpusat
pada parlemen.
Dengan kesembilan prinsip sistem presidensil ini, menurut Jimly Asshiddiqie,
pascaperubahan UUD NRI Tahun 1945, sistem pemerintahan presidensil yang diterapkan
Indonesia dapat dikatakan lebih murni. Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan dengan tugas dan wewenangnya masing-masing menurut
Undang-Undang Dasar. Karena itu, kedudukan kepala negara dan kepala pemerintahan tidak
perlu dibedakan apalagi dipisahkan. Wakil presiden juga tidak dapat diartikan atau diberi
peran semacam jabatan perdana menteri.
Nah kalian jadi paham ‘kan sistem presidensil yang diterapkan di Negara Indonesia?
Dengan pengetahuan yang didapatkan sekarang, kalian bisa mengikuti perkembangan yang
terjadi dalam perpolitikan nasional.
C. Pemerintahan Daerah Provinsi, Kota, dan Kabupaten
Jika diibaratkan sebuah keluarga, dalam sebuah keluarga ada orang tua dan beberapa
anak. Setiap anak memiliki hak dan kewajibannya masing-masing. Namun, setiap anak terikat
dan tergabung dalam satu keluarga yang sama. Nah jika kita tarik dalam konteks negara,
kalian pasti tahu Negara Indonesia terdiri atas berbagai provinsi. Dalam setiap provinsi,
terdapat beberapa kota dan kabupaten.
Nah bagaimanakah relasi antara pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah?
Bagaimana posisi pemerintahan daerah dalam ketatanegaraan Indonesia? Inilah yang akan
kita pelajari bersama.
Gelombang reformasi tak bisa dibendung pada 1998. Pasca reformasi yang mengakhiri era
orde baru, semangat daerah untuk memperoleh haknya demikian menguat. Ada yang
menyuarakan untuk mengubah bentuk negara dari kesatuan menjadi federal. Ada yang
menuntut sebagai daerah otonom. Ada juga yang menuntut otonomi khusus. Bahkan, ada
yang sampai menyuarakan keinginan memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Selama kurang lebih 32 tahun masa orde baru, sistem yang diterapkan adalah
sentralisasi. Pemerintahan pusat sangat dominan, sementara pemerintahan daerah perannya
terpinggirkan. Ketika reformasi bergulir, momentum tersebut diimanfaatkan daerah untuk
menuntut hak-haknya.
Merespons tuntutan tersebut, Presiden BJ. Habibie segera menyusun dan mengeluarkan
rancangan undang-undang (RUU) tentang pemerintah daerah. RUU ini kemudian dibahas dan