Page 21 - MODUL
P. 21
Modul Sejarah kelas XI KD 3.1
Van Heemskerck melakukan ekspedisi kembali ke Banten dengan bersikap lebih
bersahabat agar diterima masyarakat Banten dan akhirnya berhasil melakukan perdagangan
dan kemudian menemukan Maluku. Di bawah pimpinan Jacob van Neck mereka sampai di
Maluku pada tahun 1599. Kedatangan orang-orang Belanda ini juga diterima baik oleh rakyat
Maluku. Kebetulan waktu itu Maluku sedang konflik dengan orangorang Portugis. Oleh karena
itu, kedatangan Belanda ini diterima dengan baik dan diberi kebebasan untuk berdagang.
Pelayaran dan perdagangan orang-orang Belanda di Maluku ini mendapatkan keuntungan yang
berlipat. Dengan demikian semakin banyak kapal-kapal dagang yang berlayar menuju Maluku.
Uraian tersebut menunjukkan bahwa rakyat wilayah Nusantara/Indonesia senantiasa
mau bersahabat dan berdagang dengan siapa saja atas dasar persamaan. Tetapi kalau para
pedagang asing itu ingin memaksakan kehendak dan melakukan monopoli perdagangan di
wilayah Nusantara tentu harus ditolak karena tidak sesuai dengan martabat rakyat Indonesia
yang ingin berdaulat dalam hidup dan kehidupan termasuk dalam kegiatan perdagangan.
d. Inggris
Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil sampai di kepulauan Maluku, aktif
mengadakan perdagangan dengan penduduk setempat. Kedatangan Portugis ini telah
mendorong perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Jalur perdagangan antara timur
(Indonesia, Maluku) dengan Eropa semakin berkembang. Bahkan Lisabon dalam waktu
singkat berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat.
Dalam kaitan ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar dalam perdagangan
rempah-rempah. Inggris dapat memperoleh rempah-rempah secara bebas dan relatif murah di
Lisabon. Rempah-rempah itu kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan
sampai di Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis dan Spanyol
apalagi setelah Portugis berada di bawah kekuasaan Spanyol, maka Inggris pun mulai tidak
bebas untuk mendapatkan rempah-rempah di Lisabon.
Oleh karena itu, Inggris berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempahrempah.
Banyak anggota masyarakat, para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam
perang justru mengadakan pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah
penghasil rempah-rempah. Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah
penghasil rempahrempah, Inggris pertama kali sampai ke India pada tahun 1498 dengan
mengikuti rombongan Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama. Untuk memperkuat daya
saing para pedagang Inggris perdagangannya di dunia timur ini kemudian dibentuk kongsi
dagang yang diberi nama East India Company (EIC) pada tahun 1600.
16