Page 26 - MODUL
P. 26

Modul Sejarah kelas XI KD 3.1


                       Pakubuwono IV bahkan terpaksa menerima, sedangkan Hamengkubuwono II menolak.

               Adanya penolakan dari Hamengkubuwono menyebabkan perseturuan dengan pihak Belanda.
               Daendels  berhasil  mempengaruhi  Mangkunegara  II  untuk  membentuk  pasukan  Legiun

               Mangkunegara yang sewaktu – waktu dapat membantu Daendels ketika dibutuhkan. Dengan
               adanya kekuatan Belanda dan dukungan dari beberapa kerajaan, Daendels bersikap congkak

               dan banyak melakukan intervensi dengan ikut campur dalam internal kerajaan seperti pada saat
               pergantian raja.

                       Melihat  adanya  intervensi  dari  Daendels,  Raden  Rangga  yang  merupakan  kepala

               pemerintahan  Mancanegara  dibawah  Kesultanan  Yogyakarta  mulai  melakukan  perlawanan.
               Hamengkubuwono II mendukung sepenuhnya perlawanan Raden Rangga. Namun sayangnya

               perlawanan Raden Rangga mampu ditumpas dan Raden Rangga terbunuh dalam perlawanannya

               sendiri.


                       Setelah mampu menumpas perlawanan Raden Rangga, Daendels memberi ultimatum
               kepada  Hamengkubuwono  II  untuk  mengangkat  Danureja  II  menjadi  patih  dan

               Hamengkubuwono II harus mengganti rugi kepada pemerintah Belanda atas perlawanan Raden
               Rangga.  Sultan  Hamengkubuwono  II  menolak  ultimatum  tersebut  dan  akhirnya  terjadi

               perseturuan untuk kedua kalinya.


                       Pada tahun 1810, Daendels membawa 3.200 pasukan ke Yogyakarta. Dengan pasukan

               ini, Hamengkubuwono II akhirnya tunduk dan turun tahta digantikan Hamengkubuwono III.
               Hamengkubuwono II lebih sering disebut Sultan Raja dan Hamengkubuwono III disebut Sultan

               Sepuh (Sepuh / Tua).  Hamengkubuwono II masih diizinkan untuk tinggal di keraton.


                       Selain  itu,  Daendels  menerapkan  kebijakan  –  kebijakan  untuk  memperkuat

               kedudukannya, diantaranya :
                   a.  Membatasi kekuasaan raja – raja di Nusantara

                   b.  Membagi pulau Jawa menjadi sembilan daerah prefectuur / prefektur.

                   c.  Kedudukan  bupati  yang  sebelumnay  berdiri  sendiri  diubah  menjadi  pegawai
                       pemerintahan Belanda yang digaji. Sekalipun begitu, bupati masih memiliki hak penuh

                       dalam mengelola pemerintahannya.
                       Kerajaan  Banten  dan  Cirebon  dihapus  dan  daerahnya  dinyatakan  sebagai  wilayah

               pemerintahan kolonial Belanda.



                                                           21
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31