Page 57 - Modul Pelatihan Pengurus Koperasi
P. 57
b) Signifikansi tindak lanjut atas temuan pelanggaran
Signifikansi tindak lanjut atas temuan pelanggaran terbagi
menjadi 4(empat) sub indikator yaitu, (1) Ada evaluasi atas
temuan pelanggaran sebelumnya; (2) Temuan pelanggaran
ditindaklanjuti untuk perbaikan; (3) Tidak terdapat pelanggaran
berulang atas pelanggaran sebelumnya; (4) Terdapat penurunan
frekuensi pelanggaran.
Untuk setiap jawaban sub indikator akan bernilai 1 atau 0.
Kemudian jawaban dari sub indikator ini akan dijumlah dan dibagi
berdasarkan banyaknya jumlah sub indikator. Hasil dari pembagian
ini akan menghasilkan rasio, jika hasil rasio lebih kecil sama dengan
100 dan di atas 75 maka mendapatkan nilai 1, setiap penurunan 25 %
maka nilai akan ditambahkan 1. Apabila koperasi mendapatkan nilai
1 maka akan mendapatkan skor 4, jika koperasi mendapatkan nilai 2
maka akan mendapatkan skor 3, jika koperasi mendapatkan nilai 3
maka akan mendapatkan skor 2 dan jika koperasi mendapatkan nilai
4 maka akan mendapatkan skor 1. Sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 2.24 Penetapan rasio, nilai, kategori dan skor Risiko Kepatuhan
Rasio (%) Nilai Kategori Skor
76 < X ≤ 100 1 Sehat 4
51 < X ≤ 75 2 Cukup Sehat 3
26 < X ≤ 50 3 Kurang Sehat 2
0 < X ≤ 25 4 Tidak Sehat 1
Sumber: Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15 Tahun 2021
4) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas terbagi menjadi 3 (tiga) indikator yaitu sebagai
berikut:
a) Aset likuid terhadap total aset, melakukan penilaian terhadap
komposisi aset likuid yang dimiliki, dibandingkan dengan total
aset. Semakin rendah persentase komposisi rasio ini, koperasi
memiliki Risiko yang semakin tinggi karena koperasi berpotensi
52