Page 81 - gabungan tanpa kajur fix e-Modul Audit 1
P. 81

audit investigatif dikenal sebagai predication. Dalam banyak kasus, pertanyaan di atas harus

               ditambah dengan gambaranmengenai apa yang dilakukan (What), kapan (When), dan di mana
               (Where) kecurangan dilakukan. Predication di tingkat awal audit investigatif hanya berupa

               potongan atau serpihan dari suatu puzzle di mata seorang ahli menunjukkan bahwa fraud sudah,
               sedang, atau akan terjadi.



                   B.  Segitiga Kecurangan
               Segitiga kecurangan atau fraud triangle menjelaskan tiga kondisi yang dapat memberi petunjuk

               mengenai adanya kecurangan, yakni:
               1) Tekanan (pressure)

               Ini  sering  didorong  oleh  kebutuhan  yang  sangat  mendesak,  termasuk  kebutuhan  untuk

               “sejajar”dengan tetangganya atau rekan kerja di kantor. Contohnya:
                       (1) Dewan komisaris/direksi/eksekutif tertentu memperoleh imbalan (bonus, tantiem,

                       dan lain-lain) berdasarkan laba yang diaudit. Sampai bulan ke-11, kinerja keuangan
                       berada di bawah 60% rata-rata tiga tahun terakhir.

                       (2) Perusahaan  dianjurkan  membeli  saham  IT  dari  rekanan  yang  masih  merupakan
                       pihak terkait.

                       (3) Harusnya ada aset/laba, kalau tidak, kita tidak bisa ikut tender.

                       (4) Pimpinan lembaga negara, pemerintah pusat, dan daerah berpendapat bahwa WTP
                       identik dengan clear and clean.

               2) Peluang (opportunity)
               Peluang  ini  berhubungan  dengan  budaya  korporasi  dan  pengendalian  intern  yang  tidak

               mencegah, mendeteksi, dan mengoreksi keadaan. Contohnya:

                       (1) Tradisi  Dewan  Komisaris/Direksi/Eksekutif  menggunakan  discretion  dalam
                       keputusan penting yang mengarah kepada management override.

                       (2) Kecenderungan menyimpan uang tunai dan persediaan dalam jumlah yang sangat
                       besar.

                       (3) Budaya  perusahaan  yang  tidak  memisahkan  urusan/pengeluaran  pribadi  dan

                       urusan/pengeluaran perusahaan.
                       (4) Ada KAP (Kantor Akuntan Publik) palsu yang menyediakan jasa audit.

               3) Pembenaran (rationalization)
               Pembenaran  adalah  cara  pelaku  untuk  menentramkan  diri,  misalnya  “semua  orang  juga

               korupsi” atau “nanti juga saya kembalikan jarahan saya”. Contohnya:



                                                           76
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86