Page 32 - Dewi Joharmanik
        P. 32
     “Baik,” dayang  itu  segera  melaporkan  kepada
          Permaisuri.
               “Baginda datang, Tuan Putri.”
               Permaisuri  beranjak  dari  tempat  duduknya,
          lalu keluar dari kamarnya. Ketika melihat istrinya,
          Baginda Badrulkamari segera mendekati.
               “Kanda!”  kata  Permaisuri  sambil  memeluk
          erat-erat suaminya. Air mata mengalir membasahi
          pipinya.
               “Tabahkan hatimu. Mungkin ini suratan takdir
          keluarga  kita.  Kita  harus  tawakal,”  kata  Baginda
          sambil menepuk-nepuk punggung istrinya.
               “Maafkan, Kanda! Semua ini akibat kecerobohan
          Kanda.  Selama  ini  kita  terlalu  percaya  kepada
          Pendita  Mustaki.  Kita  sekarang  menderita  batin.
          Putri kita pun akan menderita lahir batin.”
               “Dinda,  tidak  usah  khawatir.  Tuhan  masih
          melindungi kita.”
               “Bagaimana  nasib  Dewi,  Kanda?”  tanya
          Permaisuri sambil menahan isak tangisnya.
                                         25





