Page 44 - Manusia Menikah dengan Petir
P. 44

kesuburan  bumi  persada  beserta  segala  isi yang  ada
            di dalamnya,” demikian penjelasan orang tua tersebut

            secara panjang lebar yang mengakibatkan sang Nenek

            terpana  sambil  sesekali  menganggukkan  kepalanya

            sebagai isyarat bahwa sang Nenek semakin paham.
                 Penjelasan  tersebut  menggiring  kesadaran  sang

            Nenek untuk  mengaitkan  dengan  pandangan  hidup

            masyarakat  Nusa  Penida,  yaitu  rwa  bhineda.  Konon,

            dulu seorang rohaniwan pengelana pernah mampir ke
            Nusa Penida menjelaskan maksud konsep rwa binedha

            yang mesti menjadi pegangan manusia hidup di bumi.

            Rohaniwan  yang  telah  menjadi  roh  suci  leluhur  yang

            dipuja  di  pura-pura  dan  sanggah-sanggah  keluarga
            Hindu menjelaskan bahwa rwa bhinedha adalah dua hal

            bertentangan yang selalu ada dan saling berhubungan,

            tak bisa dipisahkan, seperti siang-malam, atas-bawah,

            laki-perempuan,  ibu-bapak,  langit-bumi.  Hubungan
            selaras  dari  dua  aspek berbeda  ini  mengakibatkan

            terjadinya  keseimbangan,  juga  bermakna  kesuburan,

            kenyamanan, dan kesejahteraan.





                                          34
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49