Page 48 - Manusia Menikah dengan Petir
P. 48

ladangnya. Pikiran si Nenek tertuju kepada I Wayan
            Kilap  yang  telah  merampungkan  semua  pekerjaan

            tersebut. Ia berteriak bertanya entah kepada siapa

            karena tidak melihat ada orang di sekitar ladangnya.

                 “Siapa  yang  membantu  saya?  Siapa  yang

            mengerjakan  tanah  saya?  Mohon  perlihatkan
            wajahmu  agar  saya  tahu,  terutama  yang  sekarang

            saya jadikan menantu, suami dari cucu saya. Apakah

            ia  pincang?  Apakah  ia  sudah  tua?”  tanya  si  Nenek
            mencoba mencari tahu.

                 Tiba-tiba Ni Komang bersama dengan I Wayan

            Kilap  menampakkan  dirinya.  Ni Komang  berdandan

            menggunakan  kain  singkrangan, berkebaya  sangat

            bagus, dan  berbalut  selendang.  Sungguh  serasi
            dengan  postur  tubuhnya  sehingga  tampak  makin

            cantik  menawan.  Burung  elang  seakan  enggan

            terbang, terpesona menatap kecantikan Ni Komang.
            Adapun  sang  suami,  I Wayan  Kilap,  berperawakan

            langsing, bersarung korma, ber-kema lengan panjang,

            bercincin, dan bergelang tangan.





                                          38
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53