Page 33 - Bau Wangi Taru Menyan
P. 33

”Jangan berulah seperti anak kecil, Adinda. Ingat
            tujuan kita melakukan perjalanan ini,” ujar Putra Sulung

            Dalem Solo mengingatkan adiknya.

                 “Ah,  Kanda.  Sebentar  saja,”  kata  Putra  Ketiga

            Dalem Solo sambil terus merajuk untuk menyuruh kedua
            kakaknya untuk berhenti dan beristirahat.

                 Putra  Sulung  Dalem  Solo  terus  mengingatkan

            adiknya.  “Ingat,  Dinda,  aku  tidak  segan-segan

            meninggalkanmu di sini jika kau terus berisik.”
                  ”Kanda, aku hanya ingin menikmati indahnya suara

            burung itu. Mengapa Kanda tidak beri waktu untuk aku

            melepas penat?”

                 ”Tingkah  Dinda  membuat  Kanda  marah.  Baiklah,
            jika itu keinginanmu, Dinda.”

                 Putra Sulung tetap berjalan dan diikuti oleh Putra

            Kedua  Dalem  Solo  dari  belakang.  Putra  Kedua  hanya

            bisa  diam  dan  tidak  berani  menentang  perkataan
            kakak tertuanya.  Perjalanan  panjang  yang  mereka

            tempuh sangat melelahkan. Tidak terasa mereka sudah

            berbulan-bulan  meninggalkan  Kerajaan  Surakarta

            untuk mencari bau harum itu.





                                          23
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38