Page 55 - Bau Wangi Taru Menyan
P. 55
tinggalkan patung ini di sini. Esok aku akan datang lagi
dengan warga desa,” kata petani itu di dalam hati, lalu
pulang ke rumahnya.
Setibanya di rumah, petani itu bercerita kepada
istrinya dan warga desa lainnya. Karena merasa
penasaran, warga desa akan mendatangi esok paginya.
Keesokan harinya, orang desa berduyun-duyun menuju
tempat itu untuk menyaksikan benda ajaib itu. Anehnya,
patung itu telah tumbuh menjadi lebih besar sehingga
dapat mengangkat penutupnya.
”Aneh sekali, mengapa patung ini membesar?”
tanya petani itu kepada warga desa. Demikianlah setiap
hari, patung itu kian hari semakin membesar. Setiap kali
diperiksa, patung telah bertambah tinggi dan besar,
baru berhenti tumbuh setelah mencapai ukuran kira-
kira empat meter.
Suatu kali, sebelum patung itu berhenti tumbuh,
masyarakat Desa Trunyan membuatkan pelinggih
gedong untuk patung itu, tetapi atapnya ditembus
kepala patung itu. Bahkan, hingga sekarang pelinggih
45