Page 176 - MODUL K3L
P. 176
kontaminan dari sumbernya sehingga tidak sempat menjalar ke seluruh ruang
kerja.
Ventilasi umum ini hanya diterapkan apabila tidak mungkin membuat LEV
karena LEV lebih efektif, yakni mengisap kontaminan pada sumbernya sehingga
kontaminan tidak berkesempatan tersebar ke seluruh ruangan dan memapari
pekerja. Jumlah udara yang diisap oleh LEV juga lebih sedikit sehingga energi
yang diperlukan untuk mengisapnya juga lebih sedikit dan akhirnya menjadi lebih
murah. Meskipun demikian, LEV lebih sulit desainnya, tetapi dapat juga
digunakan untuk pemanfaatan kembali material industrial dan mencegah masalah
housekeeping sehingga lebih efisien bila diisap pada sumbernya.
1. Tujuan Ventilasi
a. Menyediakan pasokan udara segar di luar secara kontinu
b. Mempertahankan suhu dan kelembaban di tingkat yang nyaman
c. Mengurangi potensi bahaya kebakaran atau ledakan.
d. Mencairkan konsentrasi kontaminan dalam udara di Ingkungan tempat kerja
e. Mengontrol kontaminan meliputi:
1) menghilangkan penggunaan bahan kimia berbahaya atau material,
2) pengganti dengan bahan kimia yang kurang beracun, atau perubahan proses
B. Jenis-Jenis Ventilasi
1. Ventilasi Umum (General Exhaust Venulaton)
Diluron VWentitlahon/ Ventilasi umum adalah pergerakan massa udara di
dalam, di sekitar dan keluar ruang kerja. Contoh: Pemanas ruang di udara dingin.
Sistem ini diterapkan jika kontaminan berbentuk gas rendah toksisitasnya, serta
rendah resiko kebakaran maupun ledakan.
164