Page 4 - Sahabat Anak Februari 6 2022.docx
P. 4
sungguh mengasihi Maria, Marta, dan Lazarus Yerusalem – maka ini menunjukkan bahwa
karena Ia tidak bergegas berangkat setelah Yesus benar-benar mengasihi Lazarus dan
menerima kabar tentang sakitnya Lazarus. saudara-saudaranya.
Tetapi kalau kita memperhatikan pada ayat 8, 4. Manusia memang sering tidak sabar, apalagi di
maka kita dapat mengetahui bahwa kedatangan zaman yang dipenuhi budaya instan seperti
Yesus ke Betania ternyata berisiko bagi Yesus. sekarang ini. Namun sebagaimana Maria dan
Marta belajar untuk bersabar dan percaya
Para murid mengingatkan, “Rabi, baru-baru ini akan rancangan waktu yang dimiliki Yesus, 59
orang-orang Yahudi mencoba melempari hendaklah saat ini kita juga belajar demikian.
Engkau, masih maukah Engkau kembali ke Meskipun waktu yang kita rancangkan berbeda
sana?” Kekhawatiran para murid ini sangat dengan Tuhan, percayalah bahwa Ia tidak
wajar karena sebelumnya saat Yesus berada di pernah terlambat dan rancangan-Nya jauh
Yerusalem, orang-orang Yahudi sangat marah lebih baik daripada rancangan kita. Tuhan tidak
kepada Yesus sehubungan Ia berkata bahwa Ia pernah bermaksud menjadikan doa sebagai
dan Bapa adalah satu (10:30). Mereka pun jalan instan untuk segala permasalahan kita. Ia
mengambil batu hendak melempari Yesus justru menghendaki kita berproses dalam doa-
(10:31) dan setelah itu masih sekali lagi doa tersebut untuk semakin mengenal kasih
berusaha hendak menangkap-Nya (10:39). Jadi dan kuasa Tuhan, serta belajar untuk semakin
jika Yesus akhirnya tetap berangkat ke Betania berserah dan mempercayakan hidup kepada-
– yang lokasinya sangat berdekatan dengan Nya.
Cerita
Saat ini kita berada pada dunia dengan Nya berangkat ke Betania untuk menjumpai
budaya instan. Semua serba cepat dan tidak perlu Lazarus.
repot. Misalnya saja makanan-makanan instan. Sebelum berangkat, Yesus berkata, “Lazarus
Tanpa perlu belanja memilih-milih bahan telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
masakan dan tidak perlu meracik bahan- bahan membangunkan dia dari tidurnya.”
tersebut, makanan yang kita inginkan bisa siap
dalam waktu 5 menit saja. Budaya ini Maka murid-murid pun memberi
mempengaruhi juga pola pikir kita mengenai doa. tanggapan, “Tuhan, jika ia tertidur, ia akan
Kita berharap doa itu menghasilkan jawaban yang sembuh.”
instan. Kita tidak suka jika diminta untuk Tapi ternyata yang dimaksud Yesus dengan
menunggu terlalu lama. Lantas, apakah doa tertidur adalah mati! Yesus pun melanjutkan
memang bisa demikian? Apa yang Yesus ingin perkataan-Nya, “Lazarus sudah mati. Tetapi
ajarkan kepada kita mengenai doa? syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab
Ada seorang laki-laki di Betania yang demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat
sedang sakit. Namanya Lazarus. Ia punya dua belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang
saudara perempuan, yaitu Maria dan Marta. kepadanya.”
Kedua perempuan itu mengirimkan kabar kepada Aneh, ya! Apa maksud perkataan Yesus itu?
Yesus, “Tuhan, Lazarus yang Engkau kasihi itu Bukankah jika Lazarus sudah mati maka
sedang sakit.” Mendengar kabar itu, Yesus semuanya sudah terlambat? Mengapa Yesus
berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa malah sengaja mengulur-ulur waktu sampai
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan akhirnya Lazarus mati? Seandainya waktu itu
Allah.” Yesus segera memenuhi permintaan Maria dan
Apakah setelah berkata demikian, Yesus Marta, kemudian langsung berangkat ke Betania,
langsung pergi ke tempat Lazarus untuk bukankah Yesus bisa menyembuhkannya
menyembuhkannya? Ternyata tidak. Yesus justru sehingga Lazarus tidak sampai mati? Mari kita
sengaja tinggal di tempat-Nya selama dua hari. lanjutkan dulu kisahnya.
Setelah itu barulah Ia mengajak murid-murid- Setibanya Yesus di Betania, mereka