Page 12 - buku e-modul
P. 12
Materi: Titrasi Asam Basa
Titrasi Asam Basa
Metode analisis untuk menentukan konsentrasi
(asam/basa) yang belum diketahui dengan
menggunakan pengukuran volume larutan yang
tepat untuk bereaksi dengan larutan lain.
Titrasi asam basa didasarkan pada reaksi penetralan. Dalam proses titrasi, zat
atau larutan yang belum diketahui kosentrasi atau kadarnya disebut dengan titrat
sedangkan zat atau larutan yang sudah diketahui konsentrasinya disebut titran.
Sebelum dilakukan proses titrasi, larutan titrat
harus melalui standarisasi terlebih dahulu. Standarisasi
merupakan proses untuk menentukan konsentrasi akurat
untuk larutan sekunder atau titrat dengan menggunakan
larutan primer. Larutan primer yang dapat digunakan
berupa Asam Oksalat, Kalium hidrogen ftalat, dan
Natrium Karbonat. Larutan sekunder yang dapat
digunakan berupa Asam kuat atau lemah dan Basa kuat
atau lemah. Syarat yang harus dimiliki oleh larutan
Gambar 1. Titrasi Asam Basa
standar primer dan sekunder tercantum pada tabel.
Larutan Primer Larutan Sekunder
Memeliki kemurnian yang tinggi Memiliki kestabilan yang tinggi
dengan kadar pengotor <0,02% Mudah bereaksi dengan analit
Mudah diperiksa kemurniannya Kemurnian lebih rendah
Bersifat stabil, mudah dibandingkan dengan larutan
dikeringkan dan bersifat primer
higroskopis
Memiliki massa ekivalen yang
tinggi, sehingga meminimalisir
kesalahan dalam penimbangan
e-modul praktikum virtual titrasi asam basa berbasis STEM 10