Page 34 - E-Modul Penanganan Guest Laundry Hotel
P. 34
e. Proses Dry Cleaning
1). Pisahkan pakaian yang berwarna putih, warna terang, dan warna hitam.
2). Kelompokkan pakaian berdasarkan tingkat kekotoran (ringan, sedang, dan berat), tingkat
kerapuhan, luntur, dan tipisnya bahan. Pakaian yang berbahan tipis sebaiknya dimasukkan ke
dalam jaring (net) untuk menghindari kerusakan.
3). Persika pakaian apabila ada noda dibersihkan terlebih dahulu.
4). Periksa kancing dan aksesoris lainnya yang ada pada pakaian, jika kancing tidak tahan terhadap
solvent sebaiknya dilepas terlebih dahulu atau dapat dibungkus dengan aluminium foil.
5). Masukkan pakaian ke dalam dry cleaning machine dengan menggunakan solvent yang bersih.
6). Beberapa menit kemudian extract pakaian tersebut.
7). Drying selama 15 menit dengan panas medium kemudian dinginkan dan angkat.
8). Pada pakaian yang berwarna terang periksa apakah luntur atau tidak. Kemudian cuci dengan
menggunakan sisa solvent dari pencucian pakaian warna putih.
9). Pada pakaian yang berwarna gelap juga diperiksa dahulu apakah luntur atau tidak. Kemudian
cuci dengan menggunakan solvent sisa dari pencucian pakaian berwarna putih dan terang.
f. Kelebihan Dry Cleaning
1). Pakaian akan lebih awet dan tidak mudah kusut.
2). Proses dry cleaning lebih cepat daripada proses pencucian biasa.
3). Solvent yang sudah dipakai dapat digunakan kembali dengan cara disuling terlebih dahulu untuk
menghasilkan solvent murni.
4). Proses pencucian dry cleaning dapat meminimalisir penyusutan bahan pakaian sehingga pakaian
dapat bertahan lebih lama.
g. Perbedaan Dry Cleaning dengan Laundry Biasa
Perbedaan utama antara laundry biasa dan dry cleaning adalah metode dan bahan pencucian yang
digunakan. Berikut adalah tabel perbedaan antara laundry biasa dan dry cleaning:
23