Page 14 - materi thaharah kelas 10
P. 14
13
ulama Syaifi‟iyah dan Malikiyah mengharamkan. Sementara, menurut
Mazhab Hanafiyah berpendapat bahwa wanita haid/nifas haram berdiam
diri di masjid kecuali berada di Masjidil Haram karena bertujuan tawaf, dan
bagi orang junub haram. Berbeda lagi, menurut pendapat ulama Hanabilah,
bagi orang haid/nifas sebagian memperbolehkan dengan syarat berwudu
dulu dan tidak khawatir darahnya menetes, sementara bagi orang junub
boleh dengan syarat berwudu dulu.
3. Bagi orang yang haid atau nifas
a. Mengerjakan shalat baik shalat fardu, sunnah, sujud sahwi dan sujud syukur
b. Puasa
c. Tawaf
d. Membaca al-Qur‟an
e. Menyentuh atau membawa mushaf
f. Berdiam diri di masjid
g. Senggama
F. Najis
1. Pengertian najis
Najis secara bahasa berarti sesuatu yang menjijikkan, sedangkan menurut
istilah ahli fikih, najis adalah setiap benda yang haram memperolehnya (dimakan
maupun diminum) secara mutlak, dalam keadaan leluasa serta mudah untuk
membedakannya, keharamannya bukan karena kehormatan suatu benda,
menjijikkan dan berbahaya terhadap tubuh dan akal. Maksud dari kata "haram
memperolehnya" di atas adalah haram dimakan atau diminum, sedangkan kata
"mutlak" di atas maksudnya yaitu najis yang sedikit atau banyak, sementara kata
"keadaan leluasa" yaitu mengecualikan keadaan darurat yang memperbolehkan
memakan benda najis. Dan kata "serta mudah untuk membedakan" itu
mengecualikan mema kan ulat yang sudah mati yang terdapat di keju, buah-
buahan dan lain sebagainya. Semua benda menurut hukum asal adalah suci,
PESROM MAN 1 TRENGGALEK 2020-2021 THAHARAH