Page 13 - THAHARAH KELAS X_Active
P. 13

13



                                 (hail). Sementara menurut Ibn Taimiyah diperbolehkan jika dalam kondisi

                                 uzur, seperti pengajar yang sedang menstruasi

                      2.  Bagi orang yang berhadas besar
                              a.  Mengerjakan shalat baik shalat fardu, sunnah, sujud sahwi, sujud syukur

                                 dan khutbah Jum‟at
                              b.  Tawaf baik tawaf fardu atau sunnah

                              c.  Memegang atau membawa mushaf

                              d.  Membaca  al-Qur‟an.  Hukum  membaca  al-Qur‟an  bagi  orang  junub  dan
                                 haid menurut mazhab Syafi‟i dirinci: (1) haram, dalam melantunkan ayat

                                 al-Qur‟an bertujuan murni membaca atau disertai dengan tujuan lain; (2)

                                 khilaf, dalam melantunkan ayat al-Qur‟an murni bertujuan zikir atau tidak
                                 memiliki  tujuan  pasti.  Menurut  mayoritas  ulama  diperbolehkan  secara

                                 mutlak, namun menurut al-Zarkasyi haram jika rangkaian ayat yang dibaca

                                 hanya  ada  di  al-Qur‟an  saja,  berbeda  jika  rangkaian  ayat  itu  juga
                                 ditemukan di selain al-Qur‟an seperti  ﻪﻠﻟﺍ ﻢﺴﺑ     ﻪﻠﻟﺪﻤﺤﻟﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻥﺎﺤﺒﺳ  Sementara

                                 menurut  mazhab  lain  seperti  Hanabilah  orang  junub  dan  haid  haram

                                 membaca  al-Qur‟an,  berbeda  dengan  Hanafiyah  orang  junub  dan  haid
                                 boleh membaca sebagian ayat saja tetapi tidak sempurna satu ayat.

                              e.  Mondar-mandir di masjid

                              f.  Berdiam diri di masjid. Para ulama berbeda pendapat mengenai hukum
                                 berdiam diri di masjid bagi wanita haid/nifas dan orang junub. Mayoritas

                                 ulama  Syaifi‟iyah  dan  Malikiyah  mengharamkan.  Sementara,  menurut
                                 Mazhab Hanafiyah berpendapat  bahwa wanita haid/nifas haram berdiam

                                 diri di masjid kecuali berada di Masjidil Haram karena bertujuan tawaf, dan

                                 bagi orang junub haram. Berbeda lagi, menurut pendapat ulama Hanabilah,
                                 bagi orang haid/nifas sebagian memperbolehkan dengan syarat berwudu

                                 dulu dan tidak khawatir darahnya menetes, sementara bagi orang junub

                                 boleh dengan syarat berwudu dulu.






                 PESROM MAN 1 TRENGGALEK                                                           THAHARAH
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18