Page 14 - THAHARAH KELAS X_Active
P. 14
14
3. Bagi orang yang haid atau nifas
a. Mengerjakan shalat baik shalat fardu, sunnah, sujud sahwi dan sujud syukur
b. Puasa
c. Tawaf
d. Membaca al-Qur‟an
e. Menyentuh atau membawa mushaf
f. Berdiam diri di masjid
g. Senggama
F. Najis
1. Pengertian najis
Najis secara bahasa berarti sesuatu yang menjijikkan, sedangkan menurut
istilah ahli fikih, najis adalah setiap benda yang haram memperolehnya (dimakan
maupun diminum) secara mutlak, dalam keadaan leluasa serta mudah untuk
membedakannya, keharamannya bukan karena kehormatan suatu benda,
menjijikkan dan berbahaya terhadap tubuh dan akal. Maksud dari kata "haram
memperolehnya" di atas adalah haram dimakan atau diminum, sedangkan kata
"mutlak" di atas maksudnya yaitu najis yang sedikit atau banyak, sementara kata
"keadaan leluasa" yaitu mengecualikan keadaan darurat yang memperbolehkan
memakan benda najis. Dan kata "serta mudah untuk membedakan" itu
mengecualikan mema kan ulat yang sudah mati yang terdapat di keju, buah-
buahan dan lain sebagainya. Semua benda menurut hukum asal adalah suci,
selama tidak ada dalil yang menunjukkan benda itu najis. Ada beberapa benda
yang dzatnya memang najis menurut syara', di antaranya yaitu;
a. bangkai binatang darat
b. darah
c. nanah
d. segala benda cair yang keluar dari qubul dan dubur
e. arak
f. anjing dan babi
PESROM MAN 1 TRENGGALEK THAHARAH