Page 119 - Linguistik Forensik
P. 119
Adellia Luisa
Adellia Luisa merupakan anak sulung dari tiga
bersaudara, lahir di Medan pada 7 Juli 2003. Penulis
lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga
sederhana yang berlatar belakang suku Jawa dan
Sunda. Pada proses tumbuh kembangnya, penulis
disuguhi dengan kehidupan yang mengutamakan
pentingnya beragama, berakhlak mulia, dan
berpendidikan. Hal tersebut berpengaruh positif terhadap penulis
dengan pembuktiannya yang selalu menjadi siswa berprrestasi dalam
bidang akademik selama duduk di bangku sekolah dasar hingga
menengah atas. Penulis menduduki sekolah dasar di SDN 064011 lulus
pada tahun 2015, menduduki sekolah menengah pertama di YPN
Brigjend Katamso II Medan lulus pada tahun 2018, dan sekolah
menengah atas di SMAS Imelda Medan lulus pada tahun 2021. Penulis
memiliki hobi yang condong dalam bidang sastra dan seni, dan
disalurkannya dengan menjadi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) saat SMA sebagai koordinator bidang seni dan sastra. Hobi dan
pengalamannya itu berhasil membawanya pada jenjang perguruan tinggi
dengan memilih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
di Universitas Negeri Medan (UNIMED) pada tahun 2021 hingga saat ini.
Selama menjalani pendidikan tinggi, penulis pernah terlibat dalam
penulisan buku antalogi puisi berjudul “Dalam Jaringan” berstandar
nasional pada tahun 2021 sebagai penulis, menerbitkan karya tulis ilmiah
terakreditasi nasional berjudul “Analisis Wacana Persuasif Iklan Produk
Kecantikan Pada Media Youtube Edisi Produk Best Seller” bersama tim
dan salah satu dosennya pada tahun 2024, serta sedang dalam proses
penerbitan karya tulis ilmiah berjudul “Penerapan Prinsip-prinsip Model
pembelajaran Kolaboratif dalam Pembelajaran BIPA: Suatu Tinjauan
Literatur” dan “Penggunaan Bahasa Baku dalam Lingkup Universitas
Negeri Medan di Tengah Fenomena Kedwibahasaan” pada tahun ini.
Selain itu, penulis juga sedang berpartisipasi dalam penelitian dengan
rekan mahasiswa dan tim dosen berjudul “Menelisisk Perspektif
Mahasiswa di Kota Medan Terhadap Ujaran Kebencian Kepada Para Elit
Politik Sebagai Penguatan Bahan Ajar Linguistik Forensik” serta program
111