Page 71 - E-modul Anorganik Satu semester
P. 71

Sulfur di temukan di alam sebagai unsur murni atau sebagai mineral sulfid dan sulfat
               yang  dihasilkan  oleh  proses  vulkanisme.  Sulfur  cukup  reaktif  dan  dapat  terbakar  di  udara

               membentuk dioksida SO 2. Sulfur dapat bereaksi dengan alkena membentuk struktur ikatan
               silang. Sifat ini sangat penting dalam vulkanisasi karet.


                       Unsur  Sulfur  memiliki  orbital  d  dengan  energi  yang  sesuai  dilibatkan  pada
                pembentukan  ikatan  kimia,  sehingga  unsur-unsur  ini  dapat  membentuk  empat  atau  enam

                ikatan  melalui  promosi  elektron  tingkat  dasar  (ground  state)  ke  orbital  d  itu.  Apabila

                promosi elektron terjadi dari orbital p ke orbital d, maka akan terbentuk konfigurasi elektron
                dengan  empat  elektron  tak  berpasangan  dan  akan  terbentuk  ikatan  kimia  melalui  proses

                                    3
                hibridisasi orbital sp d, yang akan membentuk suatu molekul berbentuk trigonal bipiramida.
                Apabila promosi itu terjadi dari orbital s dan orbital p ke orbital d. maka akan diperoleh
                                                    3 2
                molekul melalui hibridisasi orbital sp d , yang berbentuk oktahedron.

                    Unsur sulfur yang memiliki variasi bentuk alotropi terbesar, termasuk molekul S2, S4,

               S6  dan  S8,  yang  dibedakan  dengan  jumlah  atom  di  setiap  molekul.  Sulfur  memiliki  dua

               varietas  alotropi  utama  yang  tidak  dibedakan  oleh  atomisitas.  Karakteristik  kedua  yang
               membedakan varietas alotropik adalah penataan ruang atom.




                      Monokilik
                                          Sulfur  monoklinik  memiliki  kristal  panjang  seperti  jarum,  tidak
               stabil seperti sulfur belah ketupat, oleh karena itu, ia berubah menjadi bentuk belah ketupat

               ketika  dipanaskan  hingga  sekitar  94,5◦C  perlahan.  Bentuk  monoklinik  stabil  di  atas  96◦C.

               Massa jenis bentuk alotropik ini sekitar 1,98 g//mL, dengan titik leleh 119◦C. pada suhu di
               bawah 96◦C, ia berubah menjadi bentuk belah ketupat.














                                              Gambar. 3.6 Struktur Monokilik
                                      Sumber: https://apayangdimaksud.com/alotrop/


                                                           64
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76