Page 11 - E-Modul Sejarah Perjuangan R.M Tirto Adhi Soerdjo
P. 11

PERJUANGAN R.M TIRTO ADHI SOERDJO


                                        PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

                  A.  Biografi R.M Tirto Adhi Soerdjo


                              R.M  Tirto Adhi Soerjo  merupakan seorang keturunan bangsawan yang lahir di
                       Blora  pada  tahun  1880.  Ayah  Tirto  Adhi  Soerdjo  bernama  Raden  Ngabehi  Hadji

                       Moehammad  Chan  Tiritodhipoero.  R.M  Tirto  Adhi  Soerdjo  memiliki  nama  kecil

                       Djokomono, Ia merupakan anak kesembilan dari sebelas bersaudara. Kakek Tirto Adhi
                       Soerjo bernama R.M Tirtonoto, menjabat sebagai Bupati Rajawesi, Kerisidenan Rembang.

                       Rajawesi merupakan sebutan untuk wilayah bojonegoro sebelum tahun 1827. Selain itu,

                       R.M Tirto Adhi Soerdjo juga memiliki garis turunan dengan pangeran Sumber Nyowo
                       yang  tak  lain  julukan  dari  Mangkunegara  I  yang  berasal  dari  neneknya  Raden  Ayu

                       Tirtonoto.
                              R.M  Tirto  Adhi  Seordjo  tumbuh  di  dalam  lingkup  keluarga  yang  menjalin

                       hubungan kooperatif dengan pemerintah Hindia Belanda. Selama menjabat sebagai bupati
                       Bojonegoro, Tirtonoto mampu memungut pajak dari hasil pertanian dan kehutanan sebesar

                       f 350.000/ tahun, kemudian ia juga membuat daerah lembah Bengawan Solo yang dulu

                       merupakan  daerah  tertinggal  menjadi  daerah  sejahtera  lewat  budidaya  tembakau,  atas
                       sumbangsih yang besar itu sehingga pemerintah Hindia Belanda menganugerahi bintang

                       jasa Ridder Nederlandsche Leeuw sebuah penghargaan tertinggi sipil Kerajaan Belanda
                       kepada R.M Tirtonoto (Arifin 2018:14). Bukan hanya kakeknya, ayah R.M Tirto Adhi

                       Soedjo  juga  bekerja  untuk  belanda  sebagai  pegawai  kantor  perpajakan  milik  perintah
                       Hindia Belanda.

                              Sejak  kecil,  R.M  Tirto  Adhi  Soedjo  tinggal  bersama  kakek  dan  neneknya  di

                       Bojonegoro dan bersekolah disana. Namun, R.M Tirto Adhi Soedjo tidak menamatkan
                       sekolah  dasarnya  di  Bojonegoro  karena  kepindahannya  setelah  kakek  dan  neneknya

                       meninggal.  R.M  Tirto  Adhi  Soedjo  kemudian  ikut  bersama  saudara  sepupunya  yang

                       bernama R.M.A Brotodiningrat bupati Madiun. Tidak berselang lama, kemudian R.M Tirto


                                                          1
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16