Page 8 - sri setiawati media neww
P. 8
terkendali agar remaja itu sendiri tidak terpengaruh oleh dampak atau pengaruh
buruk dari sosial media.
Namun, seringkali para remaja menggunakan sosial media untuk hal yang
melanggar aturan seperti menjudge, membully, pemalsuan identitas, menyebarkan
berita fitnah, membuka bahkan membuat konten negatif. Fenomena ini membuat
para remaja mulai menghilangkan nilai-nilai kebudayaan dan kebiasaan yang
seharusnya dipertahankan. Selain itu, secara tidak langsung akan membuat para
remaja menjadi ketergantungan sosial media, sulit bergaul di dunia nyata, dan lain
sebagainya.
Untuk mengurangi hal-hal di atas, maka harus ada upaya dan gerakan untuk
memperbaiki penggunaan sosial media di kalangan remaja agar lebih baik. Upaya
tersebut antara lain pengarahan yang sebaik-baiknya bagi para remaja dalam
menggunakan sosial media dengan bijak, terkontrol, bermanfaat serta
mengedepankan sikap kritis yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan
kearah positif dalam penggunaan sosial media dikalangan remaja. Selain itu, juga
memberi wawasan pada para remaja bahwa penggunaan sosial media tak hanya
sebatas mengirim video, foto, dan chattingan saja. Pada dasarnya pemerintah telah
memperbaharui undang-undang ITE untuk mengurangi pelanggaran-pelanggaran.
Hanya saja, para remaja belum terlalu banyak mengetahui.
Selain beberapa masalah diatas peneliti juga mengamati bahwasanya, masih
banyak para remaja yang seharusnya serius dalam belajar pada saat jam pelajaran,
namun sibuk bermain sosial media. Bahkan, setelah ditegur dan gadgetnya diambil.
Melihat dan menimbang masalah yang tercantum di atas sangat diharapkan adanya
perubahan yang semakin baik, supaya kualitas dalam penggunaan sosial media lebih
baik lagi.
Karena menyadari pentingnya diterapkan pengarahan dalam peningkatan
penggunaan media sosial maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
“Pengaruh Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental Prilaku dampak Remaja Di
MAN 7 Jakarta”
8