Page 9 - BUDIN (HIDROLISIS GARAM)
P. 9
A. Hidrolisis Garam
Hidrolisis garam adalah reaksi penguraian garam dalam air
membentuk ion positif dan ion negatif. Ion-ion tersebut akan bereaksi
dengan air membentuk asam dan basa asalnya. Reaksi hidrolisis
berlawanan dengan reaksi penetralan dan penggaraman. Reaksi
penetralan yaitu reaksi antara larutan asam dengan larutan basa yang
menghasilkan garam dan air. Garam yang dihasilkan tidak selalu bersifat
netral, namun tergantung kekuatan asam dan basa pembentuk garam
tersebut.
B. Sifat-Sifat dan pH Larutan Garam
Setiap garam mempunyai komponen basa (kation) dan asam
(anion). Sebagian asam dan basa tergolong elektrolit kuat (asam dan basa
kuat), sedangkan sebagian lainnya tergolong elektrolit lemah (asam dan
basa lemah). Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat relatif
lemah atau bahkan tidak dapat bereaksi dengan air sama sekali.
Sementara itu, garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah relatif
kuat bereaksi dengan air. Berdasarkan asam dan basa pembentukannya,
jenis garam dibedakan menjadi empat sebagai berikut:
1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
Garam dari asam kuat dan basa kuat,
misalnya natrium klorida (NaCl) dan kalium
Gambar: Garam NaCl
klorida (KCl). Garam ini tidak bereaksi
Sumber:
dengan air sehingga larutan bersifat netral https://s.id/1QxFP
dengan pH =7.
2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
Garam dari asam lemah dan basa kuat
contohnya kalium asetat (CH COOK). Garam
3
“Ciptakan Pengalaman Belajar yang Lebih Baik dan Luas dengan Teknologi Digital” 17