Page 20 - Aku Suka Membaca
P. 20
Dahulu kala, di sebuah desa kecil di Kalimantan,
hiduplah seorang ibu tua bersama putrinya yang
sangat cantik. Gadis itu sangat rupawan, wajahnya
cantik, kulitnya halus, dan rambutnya panjang.
Siapa pun yang melihatnya pasti akan terpesona.
Sayangnya, kecantikan gadis itu tidak sebanding
dengan sikapnya. Ia sangat malas dan manja. Ia
tidak mau membantu pekerjaan ibunya. Setiap
hari kerjanya hanya bersolek.
“Ibu saja yang kerja. Aku tidak mau” kata gadis
itu suatu hari. Sang ibu sangat sabar menghadapi
anak gadisnya. Meski hatinya sedih, ia tetap
menyayangi anak semata wayangnya itu.
Suatu hari sang ibu akan pergi ke kota untuk
menjual hasil ladang. Ia meminta sang anak untuk
menemani. Sang anak setuju tapi dengan satu
syarat. “Aku mau ikut, tapi ibu harus membelikan
sisir dan perhiasan dan ibu harus berjalan di
belakangku!” kata gadis itu.
Sang ibu mengiyakan permintaan putrinya. Ia
hanya bisa pasrah menuruti permintaan anak
gadisnya. Sang gadis berdandan sangat lama
hingga wajahnya makin bersinar dan cantik jelita.
Sang ibu hanya mengenakan baju lusuh dan kain
tua.