Page 84 - Aku Suka Membaca
P. 84

Taman  yang  awalnya  tampak  terlupakan  mulai

       terlihat  segar  dan  hidup  kembali.  Ia  mencatat
       perubahan  kecil  setiap  hari:  bunga  yang  mulai

       mekar, kupu-kupu baru yang muncul, dan bahkan

       suara burung yang lebih ramai.
          Saat mencabut gulma di dekat bangku tua, Riko

       menemukan  sebuah  papan  kayu  yang  tertutup

       tanah. Ia membersihkannya dan membaca tulisan
       yang terukir "Taman Kakek Wira".

       Nama itu terdengar familiar. Saat di rumah Riko
       bertanya  pada  neneknya.  "Nek,  siapa  Kakek

       Wira?"

           Nenek  yang  sedang  duduk  merajut  langsung
       menatap  Riko  dengan  mata  berkaca-kaca.  "Itu...

       kakekmu, Riko. Dulu, beliau yang membuat taman
       itu.  Ia  sangat  mencintai  bunga  dan  pohon.  Tapi

       sejak  beliau  meninggal,  taman  itu  tak  terurus

       lagi."
          Riko terdiam. Tiba-tiba ia merasa makin dekat

       dengan kakeknya yang belum pernah ia kenal.

       "Nek,  aku  akan  merawat  tamannya.  Setiap  hari
       aku  menyiram  bunga,  bersihkan  sampah,  dan

       tanam  bibit  baru,"  kata  Riko  dengan  bangga.

       Nenek tersenyum haru dan memeluk Riko.
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89