Page 57 - E-book dasar-dasar komunikasi pekerjaan sosial
P. 57
Tabel 2. Urutan Jenjang Kepentingan Sifat-Sifat Inovasi
NO URUTAN Sifat Inovasi
JENJANG
KEPENTINGAN
1 1 Tingkat Keuntungan (Profitability)
2 2 Beaya yang diperlukan (cost of innovation)
3 3 Tingkat kerumitanlkeserdahanaan (complexity-simphcity)
4 4 Kesesuaian dengan lingkungan fisik (physical compatibility)
5 5 Kesesuaian dengan lingkungan budaya (cultural compatibilitY)
6 6 Tingkat mudahnya dikomunikasikan (communcicability)
7 7 Penghematan tenaga kerja dan waktu (saving of labour and time)
8 8 Dapatltidaknya dipecah-pecahldibagi (divisibility)
B. Difusi Inovasi Dalam Penyuluhan Kehutanan
1. Pengertian Difusi Inovasi dalam Penyuluhan
Yang dimaksud dengan proses difusi inovasi adalah perembesan atau penyebaran adopsi
inovasi dari satu individu yang telah mengadopsi ke individu yang lain dalam sistem sosial
masyarakat sasaran penyuluhan yang sama.
Pengertian difusi inovasi hampir sama dengan inovasi. Perbedaannya adalah jika dalam
proses adopsi pembawa inovasi berasal dan “luar” sistem lokal masyarakat sasaran. Sedang
dalam proses difusi, sumber informasi berasal dan dalam (orang) sistem sosial masyarakat
itu sendiri.
Upaya yang dapat dlilakukan oleh penyuluh dalam mempercepat proses baik difusi maupun
adopsi adalah sebagai benikut:
1. Melakukan diagnosa terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat sasaran.
2. Membuat masyarakat sasaran menjadi tidak puas dengan kondisi yang dialaminya,
dengan cara menunjukkan kelemahan-kelemahan meneka, masalah-masalah mereka,
adanya kebutuhan-kebutuhan baru/tuntutan zaman yang selalu berkembang dan
membandingkan dengan suatu sistem sosial masyarakat lain yang dapat berhasil
meningkatkan kualitas kehidupannya;
3. Menjalin hubungan yang erat dengan kelompok sasaran menunjukkan kesiapannya untuk
membantu masyarakat sasaran;
4. Mendukung dan membantu masyarakat sasaran dalam mencapai keinginan-keinginan
melakukan perubahan menuju pada kondisi yang lebih baik;
5. Pada akhirnya melepaskan masyarakat sasaran berswakarsa dan berswadaya.
53