Page 69 - E-book dasar-dasar komunikasi pekerjaan sosial
P. 69
Untuk merancang organisasi penyeluhan ditingkat penyuluh yang cukup efektif, maka perlu di
pertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
Penyuluh seharusnya dilengkapi dengan perlengkapan mobilitas yang memadai dan ditunjang
dana yang cukup untuk operasional kegiatan .
Karena jangkauan wilayah yang cukup luas, namun dengan kondisi penyuluh andal yang
terbatas.
3. Karena tugas utama penyuluh adalah pendidikan pada masyarakat agar meningkat
pengetahuan,sikap,dan keterampilannya.
4. Pengorganisasian harus jelas fungsi,tugas,dan wewenangnya dalam menjalankan organisasi
penyuluhan.
5. Dibentuk jaringan hubungan kerja yang serasi atau harmonis antara penyuluh dengan peneliti
untuk menjembatani hubungan para petani atau sasaran penyuluhan dengan hasil hasil
penelitian.
6. lembaga-lembaga penelitian diperguruan tinggi,diharapkan memiliki keterkaitan dengan
organisasi penyuluhan yang ada diwilayah setempat.
8.2 pengenalan daerah kerja penyuluh pertanian lapangan
Menurut samsudin (1994) setiap petugas petanian lapangan mampu menyelenggarakan
kegiatan untuk seluruh petani beserta keluarganya secara teratur, tertib dan
berkelanjutan,efektif dan efisien , maka aktifitasnya dapat dibatasi pada satu wilayah kerja
masing masing, yaitu satu kawasan atau yang disebut wilayah kerja penyuluh pertanian atau
disingkat WKPP.
Dalam batasan luas lahan, menurut Samsudin (1994),setiap WKPP meliputi 1000 hektar lahan
ekuivalen sawah.Dengan batasan tersebut maka memungkinkan setiap WKPP meliputi kawasan
satu desa, lebih dari satu desa atau untuk wilayah yang lahan pertaniannya luas dan jumlahh
keluarga taninya banyak, dimungkinkan dalam satu desa terdapat lebih dari satu WKPP dengan
tidak melampaui batas kecamatan.
3.3 Sistem Kerja LAKU dan penyelenggaraan Latihan diBalai Penyuluhan Pertanian(BPP)
Sistem kerja latihan dan kunjungan atau disingkat dengan istilah LAKU adalah suatu sistem kerja
yang diterapkan bagi para penyuluh lapangan dalam melakukan kegiatan penyuluhan.
Sistem kerja LAKU bukan merupakan hal baru dalam penyuluhan pertanian, namun demikian
bukan berarti hanya dikenal sistem tersebut. Pada dasarnya penggunaan metode –metode
penyuluhan lainnya sudah sering kali digunakan didalam melengkapi sistem kerja latihan dan
kunjungan. Tujuan utama dari sistem LAKU adalah mengusahakan agar ada hubungan yang
berkesinabungan antara petani dengan sumber – sumber teknologi baru yang berkembang
,serta memperkecil jurang pemisah antara petani, dengan pihak peneliti.
Dengan sistem LAKU, juga dapa menggembangan komunikasi dua arah yang lebih efektif.
Di dalam mengembangkan prinsip latihan ada beberapa hal yang dapat di gunakan sebagai
pedoman, seperti berikut.
Latihan diusahakan harus dilaksanakan secara tertib dan di batasi hanya pada topik-topik yang
penting yang relaven dengan kondisi lapangan
Pembahasan topik diusahakan mendalam dan spensifik.
Latihan harus sanggup memecahkan masalah masalah yang sedang terjadi.
65