Page 2 - Info Singkat-XI-22-II-P3DI-November-2019-242
P. 2
perlu dilihat sebagai persoalan tahun atau yang sering disebut
yang penting untuk diatasi karena dengan istilah “seribu hari pertama
berkaitan dengan kesejahteraan kehidupan anak”. Kekurangan
anak. Hal ini pun sejalan dengan gizi yang terjadi pada periode
komitmen Indonesia sebagai emas tersebut dapat menyebabkan
salah satu negara yang ikut berbagai masalah, salah satunya
meratifikasi Konvensi PBB 1989 adalah masalah gagal tumbuh
tentang Hak Anak. Konvensi Hak sehingga anak menjadi lebih
Anak mengandung empat prinsip pendek (stunting) dari standar.
penting, yaitu non-diskriminasi, Stunting atau gagal
kepentingan yang terbaik bagi tumbuh adalah suatu kondisi
anak, kelangsungan hidup yang menggambarkan status
dan perkembangan anak, dan gizi kurang yang memiliki sifat
penghargaan terhadap pendapat kronis pada masa pertumbuhan
anak. Bisa dikatakan, mengatasi dan perkembangan anak sejak 14
stunting berarti upaya menjalankan awal masa kehidupan yang
prinsip-prinsip dalam Konvensi dipresentasikan dengan nilai
Hak Anak. z-score tinggi badan menurut umur
Mengatasi stunting juga kurang dari minus dua standar
merupakan bagian dari upaya deviasi berdasarkan standar
pemerintah memberikan perlindungan pertumbuhan menurut WHO
kepada anak. Saat ini Indonesia (Ni’mah, 2015: 13). Kondisi stunting
telah memiliki UU No. 35 Tahun dapat dilihat sejak anak berusia
2014 tentang Perubahan atas dua tahun. Stunting merupakan
UU No. 23 Tahun 2002 tentang kondisi yang disebabkan oleh
Perlindungan Anak. Undang- kurang seimbangnya asupan gizi
Undang ini menjamin anak atas pada masa periode emas, bukan
hak-haknya untuk hidup dan disebabkan oleh kelainan hormon
berkembang sesuai dengan harkat pertumbuhan maupun akibat dari
dan martabat kemanusiaan. Tulisan penyakit tertentu.
ini mengulas persoalan stunting Banyak kajian yang
pada anak di Indonesia dan strategi menunjukkan bahwa kemiskinan,
penanggulangannya, supaya angka kesehatan sanitasi dan lingkungan
prevalensi stunting terus menurun adalah faktor lain yang memiliki
sesuai dengan target WHO, yaitu di konsekuensi stunting pada anak
bawah 20%. balita. Selain itu, pendidikan dan
pengetahuan ibu yang rendah
Stunting Anak Balita juga berpengaruh besar terhadap
Gizi merupakan salah satu kejadian stunting pada balita
faktor penentu keberhasilan (Aridiyah, 2015). Keadaan sosial
tumbuh kembang anak yang ekonomi masyarakat, karakteristik
optimal. Gizi yang cukup dan ibu saat hamil, pola asuh juga
seimbang sangat diperlukan dalam lingkungan dan kondisi geografis
periode emas pertumbuhan dan (kepadatan penduduk, kondisi iklim
perkembangan anak. Periode dan sanitasi yang tidak memadai)
emas dimulai sejak anak masih di juga merupakan faktor yang ikut
dalam kandungan hingga usia dua berpengaruh (Danila, 2018).