Page 21 - lay out cerita 2.pmd
P. 21

Selama semusim kemudian, Gaek melatih mereka secara
             khusus. Sesuai dengan apa yang akan mereka hadapi di masa
             depan.
                 Mereka berada di tepi hutan, pagi itu. Untuk Bonsu, Gaek
             memberikan kalung padanya.
                 Bonsu menerima, “Engku belum memberitahu apa yang
             akan terjadi pada saya,” katanya.
                 “Bukankah itu lebih menarik?”
                                            ***
                 Bonsu memang menjalani hidup berliku. Ia jadi budak di
             Malaka. Dijual ke seorang Syahbandar. Namun, karena
             ketekunannya, ia berhasil naik jadi wakil. Tapi, ada yang tak
             suka.
                 Bonsu difitnah. Ia dijual Syahbandar pada bajak laut. Lagi-
             lagi, karena ketekunannya, ia berhasil.
                 Dalam sebuah mimpi, ia disuruh Gaek pulang. Bonus
             meninggalkan kekayaannya. Saat bertemu, Gaek sudah
             kepayahan. Ia berpesan, sudah saatnya menumpas Rajo Angek
             Garang.
                 Malam itu juga Gaek meninggal. Seluruh binatang meratap
             sampai pagi.
                 Bonsu, dengan bantuan kedua kakaknya, mengalahkan
             Rajo. Ayahnya meminta Bonsu menggantikannya di Kerajaan
             Pagaruyung. Namun, Raja yang saat itu memerintah, sangat
             adil.
                 Bonsu memilih menaklukkan Portugis. Namanya harum di
             mana-mana. Sekali lagi, Bonsu diminta jadi raja. Bahkan oleh
             Raja yang memerintah.
                 Bonsu tidak mau. Saya belum bisa seadil raja, alasannya.
             Ia memilih tinggal di Gunung Selasih. Tempat Gaek
             mengenalkannya pada alam.
                 Di sana, ia juga jadi raja. Raja bagi seluruh penghuni hutan.
                                            ***


                                                                       13
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26