Page 30 - Proyek E-Book Interaktif 1
P. 30

perundingan  dengan  Pesman  serta
                       penyerahan  Bandung,  Imamura
                       hanya  mau  berunding  dengan
                       Gubernur  Jenderal  dan  Panglima
                       Tertinggi.


                              Pagi-pagi  buta  tanggal  8
                       Maret, sebuah mobil utusan Jepang
                       berhenti  di  depan  Gedung  Isola,
                       markas  Jenderal  Pesman.  Seorang
                       Kapten Jepang Bernama Yamashita
                       turun  dan  memberikan  informasi
                       mengenai     perundingan    bahwa
                       Jepang  hanya  bersedia  berunding
                       dengan  Gubernur  Jenderal  dan
                       Panglima Tertinggi. Yamashita juga
                       memberitahukan              apabila
                       Perundingan  tidak  dilaksanakan
                       maka  Bandung  akan  menjadi  sasaran  pengeboman  pesawat  Jepang  dari  Kalijati.
                       Mendengar  hal  tersebut,  Pesman  segera  menghubungi  Ter  Poorten  dan  Teer  Poorten
                       segera  melanjutkan  telpon  ke  Gubernur  Jenderal  Tjarda.  Gubernur  Jenderal  pada
                       awalnya tidak setuju, namun setelah didesak dan mempertimbangkan nasib penduduk
                       sipil di Bandung, Tjarda pun setuju untuk berunding dan segera Bersiap-siap saat itu juga.


                              Tepat  pukul  09.30,  rombongan  Gubernur  Jenderal  yang  terdiri  dari  Gubernur
                       Jenderal, Letnan Jenderal Ter Poorten, Mayor Jenderal Bakkers, Letnan Kolonel Mantel
                       serta beberapa pejabat sipil Kiveron, Idenburgh, ajudan van Till, penerjemah Hulswee dan
                       Hagenaar berangkat dengan tiga mobil menuju Kalijati, Subang. Rombongan berhenti
                       sebentar untuk bergabung dengan mobil Pesman dan Yamashita sebelum melanjutkan ke
                       Subang.  Mobil  Yamashita  memimpin  rombongan  guna  memastikan  keselamatan
                       rombongan dikarenakan mereka akan melewati basis pertahanan Jepang di Ciater. Di
                       Ciater,  rombongan  berhenti  sejenak  untuk
                       mendengarkan  pidato  Kolonel  Shoji  yang
                       berapi-api namun ditanggapi dengan dingin
                       oleh Tjarda. Perjalanan kemudian berlanjut
                       dan  tiba  di  Kalijati  sekitar  pukul  12.30.
                       Rombongan        Belanda      dipersilahkan
                       menunggu     di   rumah    asrama    untuk
                       sementara menunggu  kedatangan Imamura
                       dari  Batavia.  Imamura  sendiri  baru  tiba  di
                       Kalijati pukul 17.00.


                              Perundingan  dimulai  pada  pukul
                       17.15  diawali  dengan  perkenalan  masing-
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35