Page 26 - Proyek E-Book Interaktif 1
P. 26

organisasi milisi yang bertugas di bagian serangan udara yaitu LBD (Luchtberschemmings
                       Dienst).  Tidak  hanya  soal  milisi,  persiapan  lain  seperti  pembangunan  perlindungan
                       perang juga digalakkan baik dari swadaya masyarakat, swasta maupun oleh pemerintah.
                       Persiapan yang dilakukan oleh masyarakat Hindia Belanda jauh lebih besar daripada yang
                       dilakukan masyarakat Asia lainnya Ketika menghadapi Perang Dunia II.


                              Persiapan tidak hanya dilakukan di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri.
                       Persiapan antar negara (Hindia Belanda, Inggris dan Amerika Serikat) mulai dilakukan
                       secara intensif sejak penyerangan Pearl Harbour oleh Jepang. Persiapan dilakukan tidak
                       berupa  alat-alat  militer  semata,  melainkan  aliansi  atau  Kerjasama  militer.  Tanggal  18
                       Desember dicapai kesepakatan sebagai berikut:

                       1. Pertahanan terhadap Singapura dan Hindia Belanda sangat penting

                       2. Musuh harus ditahan baik di lautan, udara dan daratan se utara mungkin

                       3.  Angkatan  Laut  Amerika  Serikat  akan  melindungi  Surabaya,  Sulawesi.  Ingris  akan
                       melindungi Selat Sunda, Singapura dan Malaka dan Belanda akan melindungi wilayahnya
                       di sisi Barat.


                       4. Konvoi-konvoi akan selalu dilindungi

                       5. Hindia Belanda akan tetap membantu Singapura dan Malaya

                       6. Dirasakan perlu adanya pimpinan perang gabungan

                       7. Bantuan militer akan dipusatkan di Hindia Belanda bukan di Filipina dan Bantuan dari
                       Amerika Serikat akan segera tiba di Jawa

                       Tindak lanjut dari kesepakatan tersebut adalah terwujudnya aliansi/Kerjasama militer
                       yang  dinamakan  ABDACOM  (American-British-Dutch-Australian  Command)  yang
                       dibentuk  dan  disahkan  pada  tanggal  1  Januari  1942  dengan  Jenderal  Wavell  sebagai
                       panglima tertinggi dan Ter Poorten sebagai panglima Angkatan Darat ABDA. Hart sebagai
                       jenderal  dari  Amerika  Serikat  mendapat  kedudukan  Panglima  Angkatan  Laut  dan
                       Jenderal Berereton menjadi Panglima Udara Markas besar ABDA disepakati terletak di
                       Lembang, Bandung, hal ini karena nantinya Jawa digunakan sebagai benteng terakhir
                       sekutu jika Jepang berhasil menerobos Singapura dan Filipina.

               d. Konflik Militer di Malaya Setelah Serangan Pearl Harbour


                              Sehari setelah penyerangan Pearl Harbour, Jepang segera membuat langkah cepat
                       menuju wilayah selatan dengan mula-mula mendaratkan pasukan di Thailand yang waktu
                       itu Thailand bersikap pro Jepang. Pendaratan ini segera mengusik ketenangan Inggris
                       sehingga  meminta  Helfrich  selaku  petinggi  MLD-KNIL  untuk  mengirimkan  sejumlah
                       kapal selam, berdampingan dengan HMS Prince Wales dan HMS Repulse. Delapan kapal
                       selam  ditambah  satu  perusak  Java  segera  melakukan  operasi  untuk  menenggelamkan
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31