Page 23 - Proyek E-Book Interaktif 1
P. 23
berjumlah 72 unit), Curtis Wright/CW-21 Fighters yang pengirimannya terganggu selama
kampanye Hindia Belanda dan membeli Curtis Hawk A-7 yang menjadi pesawat bersayap
tunggal pertama yang dimiliki ML-KNIL (tiba tahun 1940), selain itu selama akhir Hindia
Belanda, ML-KNIL sempat menerima 20-24 Hurricane MK IIbs dari RAAF. MLD-KNIL
sendiri juga turut melakukan modernisasi pada peralatan udara dengan mengganti
Dornier Do-24 dengan PBY Catalina yang totalnya berjumlah 35 unit.
Pertahanan Hindia Belanda tergolong sangat lemah terutama dalam hal Angkatan
laut dan Angkatan udara. Tidak banyak pertahanan anti udara yang dimiliki Hindia
Belanda sehingga rentan diserang lewat serangan udara. Secara kualitas, Angkatan darat
Hindia Belanda juga sama lemahnya karena KNIL tidak memiliki pengalaman bertempur
menghadapi ancaman asing, terlebih KNIL didominasi pribumi yang kemampuan
bertempur serta loyalitasnya diragukan, hal ini ditambah dengan jumlah KNIL yang tidak
banyak sehingga tidak mampu melindungi wilayah Hindia Belanda yang luas. Satu-
satunya harapan bagi pertahanan Hindia Belanda adalah keberadaan pasukan Inggris
terutama pertahanan di Singapura dan pasukan Amerika Serikat yang berada di Pasifik
dan Filiphina. Sepanjang tahun 1940-1941 Hindia Belanda dihadapkan pada
kekhawatiran terhadap ancaman invasi Jepang, terlebih pada waktu itu Inggris kesulitan
dalam mempertahankan wilayahnya di timur jauh ditambah Amerika Serikat yang masih
memutuskan netral.
b. Sistem Pertahanan Hindia Belanda