Page 8 - BAHAN AJAR MONUMEN SEJARAH
P. 8

MONUMEN PERISTIWA SITUJUAH
















                   Situjuah merupakan daerah yang masih Asri dan tenang, Situjuah tidak terlalu jauh
               dengan  pusat  kota  payakumbuh.  Jarak  yang  ditempuh  dari  kota  untuk  sampai  ke

               situjuah  sekitar  15-20  menit-an.  Ketika  menikmati  perjalanan  melihat  persawahan,

               kemudian  sampailah  kami  di  sutu  daerah  yang  bernama  situjuah  batua.  Disini  kami
               melihat  adanya  sebuah  monumen  perjuangan,  monumen  yang  menjadi  symbol

               perjuangan rakyat Indonesia pada masa itu. Konon katanya monumen ini merupakan

               salah  satu  mata  rantai  perjuangan  PDRI  di  situjuah  pada  tanggal  15  januari  1949,
               dimana  puluhan  orang  pejuang  yang  terdiri  dari  beberapa  pimpinan  dan  puluhan

               anggota  pasukan  Barisan  Pengawal  Negeri  dan  Kota  (BPNK)  tewas  seketika

               diberondong tembakan oleh Pihak Penjajah Belanda. Peristiwa tersebut disebut sebagai
               peristiwa  berdarah  yang  terjadi  di  Situjuh  Batur,  Kecamatan  Situjuah  Limo  Nagari,

               Kabupaten Lima Puluh Kota.





















                   Malam  sebelum  kejadian  tersebut  tanggal  14  Januari  1949  para  pejuang

               mengadakan rapat untuk membahas strategi dalam menghadapi Agresi Militer Belanda
               II.  rapat  tersebut  atas  instruksi  dari  Gubernur  Militer  Sumatera  Tengah  Sutan

               Mohammad Rasjid dan dipimpin oleh Chatib Sulaiman selaku ketua Markas Pertahanan

               Rakyat  Daerah.  Selain  itu  rapat  juga  diikuti  oleh  beberapa  orang  pimpinan  pejuang
               lainnya, diantaranya Arisun Sutan Alamsyah (Bupati Militer Lima Puluh Kota), Letnan


                                                            3
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13