Page 56 - E-modul Siswa Sistem Koordinasi FIX - Sakinah Vinda Putri Kinasih 170341615046
P. 56
disadari, misalnya pada regulasi otot polos dan otot jantung. Selain itu,
pada sistem saraf otonom terdapat saraf simpatetik dan parasimpatetik.
Saraf simpatetik dan parasimpatetik mengatur organ pada sistem
kardiovaskular, ekskresi, dan endokrin (Campbell, 2020). Perhatikan hirarki
fungsional sistem saraf tepi pada Gambar 23.
Gambar 23. Hirarki Fungsional Sistem Saraf Tepi
Sumber: Campbell (2020, 1088)
1. Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom mengatur aktivitas organ viseral di luar
kesadaran, seperti sirkulasi, pencernaan, dan refleks pupil. Oleh karena itu,
sistem saraf otonom disebut sebagai sistem saraf tidak sadar dari sistem
saraf eferen. Sistem saraf otonom bekerja berlawanan dengan sistem saraf
somatik. Sistem saraf otonom terdiri dari dua kelompok, yaitu sistem saraf
simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik. Sistem saraf simpatetik dan
sistem saraf parasimpatetik memberikan efek berlawanan pada suatu
organ khusus, misalnya stimulasi simpatetik dapat meningkatkan
kecepatan denyut jantung sedangkan stimulasi parasimpatetik
menurunkan kecepatan denyut jantung (Soewolo, dkk., 2005). Contoh lain,
stimulasi simpatetik dapat memperlambat gerakan saluran pencernaan
sedangkan stimulasi parasimpatetik dapat meningkatkan gerakan saluran
pencernaan. Berdasarkan kedua contoh tersebut, tampak bahwa sistem
44