Page 83 - E-modul Siswa Sistem Koordinasi FIX - Sakinah Vinda Putri Kinasih 170341615046
P. 83
Rangkuman
RANGKUMAN
Organ-organ indera merupakan satu-satunya tempat
komunikasi antara lingkungan di luar tubuh dengan sistem saraf
pusat. Proses mengindera memerlukan sel-sel reseptor yang terdapat
pada organ indera. Reseptor pada organ indera berdasarkan
stimulusnya terdiri dari kemoreseptor, mekanoreseptor, fotoreseptor,
termoreseptor, dan nosireseptor.
Organ indera terdiri dari kulit, hidung, lidah, telinga, dan mata.
Kulit sebagai indera peraba yang bertanggung jawab merespon
berbagai kontak fisik yang terdapat di kulit. Reseptor sentuhan pada
kulit terdiri dari ujung saraf berkapsul yang bertanggung jawab
terhadap sentuhan dan getaran, serta ujung saraf telanjang yang
bertanggung jawab terhadap sensasi rasa sakit dan suhu.
Organ indera penciuman adalah hidung. Hidung memiliki
reseptor olfaktori yang bertanggung jawab dalam merespons stimulus
berupa gas atau uap yang direspon otak sebagai bau. Organ indera
penciuman bekerja sama dengan organ indera pengecap, yaitu lidah.
Lidah memiliki reseptor berupa kuncup pengecap yang tersebar di
beberapa area lidah sehingga lidah dapat merasakan rasa manis,
asam, asin, pahit, dan umami.
Organ indera pendengaran adalah telinga. Telinga memiliki
reseptor pendengaran pada koklea. Reseptor pendengaran ini
mampu mengubah gelombang bunyi menjadi impuls saraf sehingga
terjadi proses mendengar. Selain itu, beberapa bagian pada telinga
dalam juga berperan dalam mendeteksi gerakan tubuh, posisi, dan
keseimbangan.
Organ indera penglihatan adalah mata. Mata mengandung
fotoreseptor yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang
mengandung rodopsin yang sangat sensittif terhadap cahaya lemah
sehingga memungkinkan sel batang dapat berfungsi pada cahaya
remang-remang. Sel kerucut mengandung fotopigmen yang sensitif
terhadap cahaya terang. Fotopigmen sel kerucut terdiri dari sel
kerucut berwarna merah, hijau dan biru sehingga fotopigmen ini akan
terurai apabila terkena cahaya berwarna.
71