Page 26 - E-modul Siswa Sistem Koordinasi FIX - Sakinah Vinda Putri Kinasih 170341615046
P. 26
C. Dampak Narkotika terhadap Sistem Saraf
Penggunaan narkotika dapat menyebabkan gangguan mental dan
perilaku. Hal ini terjadi karena zat-zat yang terkandung di dalam narkotika
mengganggu sinyal penghantaran pada sistem saraf yang disebut
neurotransmitter pada sistem saraf pusat (otak). Gangguan
neurotransmitter ini akan menggangu fungsi kognitif (daya pikir dan
memori), fungsi afektif (perasaan dan emosi), dan mengganggu fungsi
psikomotorik (tingkah laku).
Narkotika dapat digunakan sebagai zat analgesik, misalnya morfin
dan turunannya, kodein, heroin, dan marijuana. Pada dosis rendah, zat-zat
tersebut akan menghilangkan rasa sakit dan menyebabkan kantuk, tetapi
pada dosis tinggi akan menyebabkan kehilangan kesadaran hingga
kematian. Bagaimana proses narkotika masuk ke dalam tubuh hingga
diproses pada sistem saraf?
Morfin masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah dan dibawa
menuju otak. Partikel-partikel yang terkandung pada morfin ditangkap
oleh neuron. Neuron mentransmisikan informasi sinyal rasa sakit dari
neuron pra-sinaptik menuju neuron pasca-sinaptik. Transmisi ini
menyebabkan pelepasan neurotransmitter Gamma Aminobutyric Acid
(GABA). Obat-obatan narkotika seperti morfin, kodein, heroin, dan
marijuana memblokir transmisi sinaptik, sehingga sinyal rasa sakit tidak
dapat ditransmisikan (Soewolo, dkk., 2005). Untuk memperjelas
pemahaman Anda, cermatilah video berikut.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=_aVTjJSb1xk
16