Page 28 - Materi Modul Belajar Fonologi Klasifikasi Bunyi Bahasa Indonesia
P. 28
[m] dan [n] merupakan bagian dari bunyi nasal. Sedangkan, bunyi oral adalah
bunyi yang keluar hanya melalui rongga mulut saja, dan langit-langit lunak
beserta ujung anak tekak menaik. Contohnya bunyi [a] dan [u] pada kata ‘bau’
dan ‘ubah’. Menurut Marsono, (2008: 17) karena langit-langit lunak beserta ujung
anak tekak menaik menutupi rongga hidung sehingga udara hanya melalui rongga
mulut saja, maka bunyi yang dihasilkan disebut oral.
Perlu diketahi bahwa semua bunyi vokal dan konsonan bahasa Indonesia
hanya memiliki bunyi oral. Menurut Setyaningsih dan Rahardi (2014: 59), bahwa
dalam bahasa Indonesia tidak ditemukan bunyi vokal nasal karena semua bunyi
vokal dalam bahasa Indonesia adalah berupa bunyi oral. Vokal nasal dapat
dijumpai dalam bahasa Prancis. Misalnya [ ], [ ], [ ], [ ]. Walaupun dalam
bahasa Indonesia tidak memiliki bunyi vokal nasal, disebagian wilayah di
Indonesia, terdapat beberapa bahasa daerah yang memiliki bunyi vokal nasal
Sebagaimana dikemukakan Sulaiman (dalam Setyaningsih dan Rahardi, 2014: 59),
bahwa dalam bahasa daerah tertentu seperti bahasa Aceh.
2. Semi Vokal
Bunyi semi-vokal adalah bunyi yang secara praktis termasuk konsonan,
tetapi karena pada saat diartikulasikan belum membentuk konsonan murni.
Menurut KBBI (2019 : 1) , Semi Vokal adalah bunyi bahasa yang mempunyai ciri
vokal ataupun konsonan, mempunyai sedikit geseran dan tidak muncul sebagai
inti suku kata, misalnya [y], [r], [w]. Contohnya bunyi [w] pada kata [uang] dan
[y] dari kata [dia]. Kedua bunyi itu memang dikatakan sebagai semi vokal
dikarenakan bunyi yang dihasilkan memiliki sedikit kesamaan dengan bunyi
vokal lainnya. Misalnya dari artikulasinya seperti bibir dalam pengucapannya
memiliki sedikit kesamaan dengan bunyi vokal seperti bunyi [w] dengan bunyi
vokal [u]. Bunyi semivokal dapat disebut semi konsonan, namun istilah ini jarang
dipakai. Menurut Setyaningsih dan Rahardi (2014:60), Sekalipun sesungguhnya
manifestasinya termasuk konsonan seperti [w] dan [y], kedua bunyi tersebut tetap
dikatakan semi vokal bukan semi konsonan. Kemungkinan besar karena [w] itu
pengucapannya sama-sama menggunakan artikulasi berupa bibir yang membulat.
Akan tetapi dalam segi intesitas pembulatan tidak sama dengan bunyi vokal [u].
20 FONOLOGI ( KLASIFIKASI BUNYI BAHASA INDONESIA)