Page 86 - E booklet Perang Dunia I dan II
P. 86

1)   Doktrin Wilson dalam Rasa Nasionalisme
      1 )       D o k t r i n   W i l s o n   d a l a m    R a s a    N a  s i o n a l i s m e





            Kesepakatan  14  butir  perjanjian  antara  Wilson,  Presiden  Amerika
          Serikat       dengan          Pihak      Jerman         mempengaruhi              bangkitnya

          nasionalisme  bangsa-bangsa  di  dunia.  Butir  ke-10  yang  berbunyi
          “Hak  menentukan  jati  diri  bangsa  (self-determination),  kelompok-
          kelompok  bangsa  di  Eropa  harus  sedapat  mungkin  diberikan

          kemerdekaannya”  secara  tidak  langsung  bermakna  bahwa  dunia
          harus  segera  membangun  perdamaian  dan  kemerdekaan  dengan
          setara.  Pecahnya  Perang  Dunia  I  yang  berlangsung  selama  4  tahun

          ikut mempengaruhi kebijakan politik dan ekonomi di Indonesia yang
          pada  masa  itu  masih  dijajah  oleh  Belanda.  Meskipun  Belanda
          bersikap netral palam Perang Dunia I, di Eropa, banyak warga negara

          Indonesia  yang  juga  terlibat  sebagai  tentara  Belanda  yang
          berperang  di  wilayah  Eropa  dan  Afrika.  Rakyat  Indonesia  yang
          terlibat  dalam  peperangan  menjadi  terpapar  dengan  ideologi

          nasionalisme yang sedang berkembang pesat di Eropa. Mereka, para
          pemuda  Indonesia,  mulai  menyadari  pentingnya  akan  kesetiaan

          terhadap tanah air. Dalam sektor ekonomi,
          perkebunan yang menjadi pasokan utama devisa
          Belanda memunculkan keinginan di kalangan
          rakyat Indonesia untuk mengelola sumber

          daya miliki Indonesia sendiri. Keinginan ini
           timbul bersamaan dengan adanya perjuangan

          dari kalangan pemuda dalam hal menuntut
          hak-hak warga negara Indonesia.


















                                                        Gambar 3.1 Woodrow Wislon
                                                           (Sumber: kompas.com)




                                                                                                          75
                                                                                                          7  5
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91