Page 18 - SMP_Legenda Condet
P. 18

“Mereka  mengambil  apa  saja  yang  mereka  mau,
            sementara  rakyat  kelaparan.  Padahal,  kita  sudah

            bekerja keras, kemudian mereka mengambilnya begitu
            saja. Mereka sudah menginjak-injak bumi kita. Rakyat

            makin  miskin  dan  kelaparan,”  kata  Ki  Toinah  berapi-
            api menahan kemarahan kepada penjajah yang sudah

            dianggapnya membuat rakyatnya menderita.
                 “Betul, Ki. Kita harus bersatu untuk memperjuang-

            kan  nasib  rakyat  kita,” tegas  Naya  Sentika.  Senang
            hatinya  mendapat  dukungan  penuh  dari  Ki  Lurah

            Toinah.  Makin mantap  ia  meneruskan  perjuangannya
            mengusir penjajah.

                 “Mari, kita kumpulkan kekuatan untuk berperang,”
            ujar  Ki Toinah  bersemangat  mendukung  perjuangan

            Naya Sentika melawan penjajah.
                 “Ya, Ki. Akan tetapi, kita harus memikirkan hal ini

            dengan matang agar perjuangan kita bisa berhasil.”
                   Saat  ini  Naya  Sentika  merasa  belum  siap  untuk

            langsung memulai perlawanan karena bala tentaranya
            tinggal  sedikit  dan  peralatan  perang  yang  terbatas.

            Persiapan  untuk  perjuangan  membutuhkan  waktu,
            pikiran,  tenaga,  dan  biaya  yang  tidak  sedikit.  Hal  itu





                                         10
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23