Page 21 - SMP_Legenda Condet
P. 21

Berbagai tempat dan pedesaan telah ditemui Naya
            Sentika  dalam  perjalanannya.  Sebagian  disinggahi,

            sebagian  lagi  hanya  dia  lewati.  Ia  mengedepankan
            kewaspadaan  diri,  jangan  sampai  memasuki  wilayah

            tempat  musuh  telah  siap menanti.  Bukan  hanya
            Belanda yang ia waspadai, tetapi juga warga pribumi.

            Saat itu kawan dan lawan sulit untuk dibedakan, yang
            menentang  dan  yang  mendukung  sepenuh  hati  juga

            susah  teramati.  Naya  Sentika  tak  mau  ambil  risiko
            terlalu tinggi. Sebelum maksudnya tercapai, ia tak ingin

            keberadaannya diketahui. Oleh karena itu, berpindah-
            pindah  tempat  dalam  waktu  singkat  terus  ia  jalani

            dalam pengembaraannya.
                 Sampailah  pengembaraannya  di  Desa  Kembang.

            Namun,  Naya  Sentika  merasa  kurang  aman  di  desa
            ini.  Memang  kadang-kadang  Naya  Sentika  sekadar

            mengandalkan perasaan dan nalurinya, tetapi itu sudah
            terbukti berulang kali mampu menyelamatkan dirinya.

            Kali ini pun ia mengikuti apa kata hati dan nalurinya.
            Rasa tak aman dan tak nyaman itu pasti bukan tanpa

            alasan. Ia lalu meninggalkan desa tersebut dan pergi
            mengembara  lagi  hingga  ke  sebuah  desa  di  lereng

            Gunung  Butak.  Tak  berapa  lama,  ia  merasa  cocok


                                           13
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26