Page 25 - SMP_Legenda Condet
P. 25

“Oh, payung dan saputangan ini dapat kaugunakan
            sebagai  senjata.  Kelak  kau  akan  tahu  kegunaannya.

            Simpanlah baik-baik. Jangan sampai hilang!” pesan Ki
            Moro dalam mimpi tersebut.

                 Naya Sentika merasa mimpi tersebut seperti nyata
            adanya. Bahkan, ia tidak bisa membedakan apakah yang

            baru saja dialaminya adalah mimpi atau kejadian nyata.
            Akhirnya,  ia  terbangun  karena  mimpinya  tersebut.

            Ketika terbangun, ia merasa heran karena benda-benda
            yang didapatkannya dalam mimpi ternyata benar-benar

            ada di hadapannya. Ia yakin bahwa mimpinya tersebut
            bukanlah  mimpi  biasa,  melainkan  semacam  wasiat

            atau  amanah  yang  harus  dilaksanakan.  Mimpi yang
            dialaminya bukan sembarang mimpi. Bukan titiyoni atau

            mimpi yang terjadi sebelum tengah malam dan tak ada
            maknanya sama sekali. Bukan pula gondoyoni atau mimpi

            antara  tengah  malam  hingga  dini  hari  yang  sekadar
            refleksi  alam  bawah  sadar  cerminan  kekuatan  rohani

            pribadi.  Mimpinya  itu  merupakan  puspa  tajem  karena
            terjadi antara dini hari hingga menjelang fajar. Mimpi

            puspa tajem dipercaya sebagai mimpi yang bersumber
            dari  penguasa  alam  yang  mahagaib.  Seaneh  apa  pun

            perintah yang diterimanya dalam mimpi tersebut, Naya


                                           17
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30