Page 31 - SMP_Legenda Condet
P. 31

tidak menyadari kedatangan Budi dan Gluntang. Karena
            kekhusyukannya itu, ia tidak terusik dengan ulah kedua

            adik iparnya  dan  tetap berkonsentrasi.  Tipu  muslihat
            Budi dan Gluntang pun berjalan sesuai dengan rencana.

                 Pada  pagi  harinya  Naya  Sentika  melihat  genuk
            pusakanya sudah membalik. Menurut perkiraannya tak

            bisa tidak, tentu Yang Mahagaib-lah yang memberinya
            pertanda.  Tak  mungkin  manusia  biasa.  Ia  berpikir

            bahwa  waktu  untuk  memulai  perjuangan  sudah  tiba.
            Mulailah ia menyusun strategi. Ia segera menghubungi

            murid-muridnya yang sudah menunggu lama dan ingin
            mengetahui hasil semadinya. Setelah mendengar kabar

            bahwa genuk pusaka sang Guru sudah membalik, murid-
            muridnya  sangat  gembira.  Artinya,  permohonan  sang

            Guru sudah berhasil.
                 Kemudian, mereka berduyun-duyun menuju tempat

            Naya Sentika. Sementara itu, Naya Sentika juga sedang
            menuju  ke  tempat  mereka  dengan  membawa  payung

            dan sapu tangan sebagai bekal perjuangan pemberian
            Ki Moro.

                 Berpapasanlah  mereka  di  suatu  tempat.  Naya
            Sentika disambut para pengikutnya dengan sorak sorai,

            riang gembira, dan penuh harapan.


                                           23
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36