Page 34 - SMP_Legenda Condet
P. 34

“Sebenarnya, tujuanku bertapa adalah menunggu
            sasmita  atau  pertanda  dari  Yang  Mahakuasa  untuk

            memulai perjuangan melawan penjajah Kompeni.”
                 “Tuhan  memberikan  petunjuk  bahwa  waktu

            perjuangan tiba jika posisi genuk yang ada di hadapanku
            saat bertapa telah terguling. Nah, semalam  genuk  itu

            telah terguling. Aku pun mengartikan bahwa pertanda
            telah datang. Setelah sekian tahun menahan diri, akhirnya

            Tuhan Yang Maha Esa mengabulkan permohonanku dan
            memberikan  petunjuk  bahwa  waktu  perjuangan  telah

            tiba.” Demikian Naya Sentika menjelaskan panjang lebar
            tujuan dan hasil pertapaannya.

                 “Kini,  saatnya  kita  mengangkat  senjata  untuk
            melawan penjajah!” seru Sentika penuh semangat.

                 Kepada murid-muridnya, Naya Sentika menanyakan
            kesediaan  mereka  menjadi  prajurit  dalam  barisan

            menentang penjajah Kompeni. Akhirnya, mereka semua
            menyetujui  permintaan  sang  Guru  untuk  menjadi

            prajurit. Tempat murid-murid Naya Sentika mendengar
            permintaan  sang  Guru  dan  menyatakan  kesediaan

            mereka  untuk  menjadi  prajurit  kemudian  disebut
            Gunung Prajurit.

                 “Hore, hore!” sambut para pengikutnya.


                                         26
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39