Page 23 - 5f871381b4cd9c6426e115cd17c3ac43
P. 23
Kekinian Keanekaragaman Hayati Indonesia 2014 | xxiii
dalam berbagai produk, misalnya Rhizophus berbagai keperluan, seperti pembangunan
oryzae dan Neurospora sitophila juga diuraikan. fasilitas gedung perkantoran dan perumahan,
Selain itu, juga ada mikroba yang dapat jalan, pembukaan kawasan industri, dan
membantu mendekomposisi bahan organik, keperluan lahan perkebunan dan pertanian
seperti sampah menjadi pupuk organik hayati baru. Masuknya jenis asing invasif juga dapat
yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil menjadi penyebab hilangnya keanekaragaman
pertanian. hayati. Ancaman masuknya jenis asing invasif
Peran langsung keanekaragaman hayati memerlukan perhatian serius dari berbagai
yang sudah dirasakan adalah dalam bentuk pihak karena dapat menimbulkan dampak
pangan, kesehatan, sumber energi terbaru- pada ekosistem. Oleh sebab itu, penguatan
kan, dan layanan jasa ekosistem. Layanan kebijakan dalam usaha pencegahannya perlu
jasa ekosistem dapat berupa penyedia air segera diregulasikan.
dan udara bersih, keindahan alam, dan Kerusakan ekosistem dan habitat yang
warisan budaya. Keanekaragaman hayati berujung pada hilangnya keanekaragaman
yang digunakan sebagai sumber pangan hayati dibahas dengan detail, diikuti dengan
utama beragam macamnya, seperti sumber contoh-contoh jenis yang hilang. Kerusakan
karbohidrat (padi, jagung, talas, ubi jalar, habitat akibat pencemaran air dan polusi
dan singkong), sumber protein hewani udara menjadi perhatian yang serius. Salah
(sapi, kambing, domba, ayam, dan babi), satu indikator untuk mengetahui kerusakan
dan protein nabati (kacang-kacangan). ekosistem diuraikan dalam peran indikator
Sumber pangan cadangan contohnya jenis- biologi atau kita kenal dengan bioindikator.
jenis yang jarang dimakan sebagai sumber Di dalam buku ini, diuraikan pemanfaatan
pangan utama, misalnya itik dan kelinci, binatang, tumbuhan, dan mikrob yang
sedangkan tanaman sebagai sumber pangan berperan sebagai indikator terjadinya keru-
cadangan antara lain uwi, gembolo-gembili, sakan ekosistem, polusi, penanda ketinggian
gadung, suweg, dan iles-iles. Hubungan tempat, adanya deposit tambang dan seba-
antara keanekaragaman hayati dengan gainya. Jenis yang dipakai telah diketahui
perkembangan dan pemba ngunan perta- dan dipraktikkan di beberapa lokasi sebagai
nian di Indonesia diulas agar dapat dipetik bioindikator, namun perlu dilakukan peneli-
manfaat keanekaragaman hayati yang belum tian dan kajian lebih dalam mengenai usaha
dibudidayakan sehingga domestikasi satwa pengembangan dan aplikasinya.
liar yang memiliki potensi untuk menjadi Hilangnya keanekaragaman hayati
hewan ternak dapat menjadi perhatian dalam Indonesia menjadi bahasan dari buku ini.
buku ini. Selain itu, perubahan yang cepat Hilangnya kehati telah diketahui terjadi
dalam pembangunan pertanian di beberapa sebagai akibat dari alih fungsi tata guna lahan
negara selama beberapa dekade terakhir serta eksploitasi di alam yang berlebihan dan
telah memicu peningkatan produktivitas tanpa perencanaan. Selain itu, hilangnya
di lahan pertanian melalui proses inten- keanekaragaman hayati juga disebabkan oleh
sifikasi, konsentrasi, dan spesialisasi. Oleh adanya jenis asing yang merajai suatu tem-
karena itu, sangat disarankan pengembang- pat sehingga menyebabkan punahnya jenis
an habitat pertanian yang sehat dengan asli, atau adanya polusi yang menyebabkan
modifikasi dan penyederhanaan teknologi hilangnya penyerbuk flora yang penting bagi
dan pemanfaatan keanekara gaman hayati kelangsung hidup suatu flora.
lokal.
Jika kita melihat ancaman kehilangan
Pengelolaan keanekaragaman hayati keanekaragaman hayati Indonesia, berbagai
Indonesia banyak dihadapkan pada masalah upaya perlindungan dan penyelamatan
yang sangat kompleks. Upaya pemerintah telah dilakukan oleh pemerintah melalui
dalam melakukan pengelolaan terus dilaku- kementerian teknis (Kehutanan, Kelautan
kan dengan mengeluarkan berbagai kebijakan dan Perikanan, dan Pertanian), pihak swasta,
dan regulasi sebagai upaya perlindungannya. lembaga swadaya masyarakat serta masyara-
Namun, hilangnya keanekeragaman hayati kat adat. Berbagai regulasi dan peraturan
Indonesia masih terus terjadi, terutama se- adat telah dikeluarkan untuk melindungi
bagai akibat dari perubahan tata guna lahan sekali gus memanfaatkan keanekaragaman
karena pembangunan infrastruktur untuk